Membuat brand awareness suatu produk baru bisa mencuat di pasar yang sudah penuh dengan pemain adalah suatu tantangan besar. Apalagi, di pasar fast moving consumer goods (FMCG) yang pemainnya datang dari dalam dan luar negeri. Tentunya, perlu sebuah aktivitas komunikasi merek besar-besaran dan mengena di benak masyarakat.
Mengepung konsumen dengan iklan di berbagai media adalah cara yang lazim dilakukan. Hanya saja apakah bisa menciptakan ingatan jangka panjang di benak konsumen. Memang, dibutuhkan kejelian dalam memilih cara jitu untuk membenamkan nama merek ke ingatan konsumen. Apalagi, bila di saat bersamaan bisa menciptakan loyalitas konsumen.
Inilah yang sedang dilakukan Ichitan dalam dua tahun ini. Merek minuman asal Thailand ini menggelar program “Mendadak Jutawan 2” di tahun 2018. Pada dasarnya, program ini sangat sederhana, namun mampu membuat konsumen merasakan bahagia lantara mendapat rezeki nomplok sebesar Rp 300 juta. Caranya, dengan membeli produk ini dan melihat bagian dalam dari tutup botol Ichitan. Bila tertera angka 300 juta, maka pembeli jadi pemenang.
Seperti tahun lalu, dalam program Mendadak Jutawan 2 ini, Ichitan menyediakan total hadiah sebesar Rp 9 miliar untuk 30 orang. Dengan begitu, masing-masing akan menerima Rp 300 juta secara tunai. Pajak pemenang pun yang menanggung Ichitan, jadi nilai yang diterima konsumen tidak akan ada potongan. Periode penukaran hadiah hanya berlangsung selama 3 bulan, mulai Maret hingga Mei 2018.
“Program ini merupakan tradisi dari Ichitan dan menjadi salah satu bentuk apresiasi ke masyarakat Indonesia karena menerima Ichitan dengan baik. Selain itu, menegaskan positioning kami bahwa Ichitan tidak hanya memberikan rasa berkualitas, tapi juga kebahagiaan ke konsumen,” kata Tan Passakornnatee atau biasa dipanggil dengan nama Mr. Ichitan, pendiri dan CEO Ichitan Group Pty Ltd.
Memang, Ichitan memposisikan diri sebagai minuman yang memberikan rasa premium dan sekaligus kebahagiaan. Bahkan, soal berbagi kebahagiaan ini sudah menjadi DNA merek Ichitan. Sebab, dari sejak muncul pertama kali di Thailand, merek ini sudah menjalankan program seperti Mendadak Jutawan ini. “Lewat program ini saya berharap bisa membantu untuk mewujudkan mimpi-mimpi konsumen, terutama dari kalangan menengah bawah,” kata Tan.
Anna Wibowo, Marketing Director Ichitan Indonesia menambahkan bahwa sejak kehadiran pertama kali di tahun 2014, respon konsumen Tanah Air terlihat bagus. Saat ini, sudah ada sekitar 9 jenis rasa yang beredar di pasar. Mulai dari leci, honey, lemon, hingga speciality tea Yen Yen.
Memang, meskipun bisa dibilang program bagi-bagi rezeki ini sangat umum, tapi masih ampuh menggenjot penjualan. Nantinya program ini akan diintegrasikan dengan corporate social responsibility (CSR) Ichitan. “Kami sedang merancang program CSR yang tepat. Dengan begitu, bisa terintegrasi dengan program Mendadak Jutawan. Mengingat, program ini akan kami jalankan rutin setiap tahun, seperti halnya di Thailand,” kata Anna.
Terkait maraknya penipuan, Anna menegaskan bahwa pihaknya sudah memiliki langkah antisipasi. Setiap orang yang menemukan tulisan 300 juta di bagian dalam tutup botol Ichitan harus menelpon ke call center merek ini. “Selanjutnya, pemenang akan mendapat pertanyaan terkait kode tertentu yang akan membuktikan bahwa tutup botol itu asli atau tidak,” jelas Anna.
Anna melanjutkan bahwa pihaknya menjamin ketersebaran pemenang karena Ichitan sudah tersebar di berbagai penjuru Nusantara. Distribusi minuman ini terbilang rapat, baik itu di modern market dan traditional market.
Selain Mendadak Jutawan, tahun 2017 lalu, Ichitan juga memiliki program serupa yang bernama “Harap-Harap Emas”. Dalam proram ini, Ichitan juga membagi hadiah, namun bedanya berupa emas. Minuman asal Thailand ini membagikan 30 gram emas pada 100 orang pemenang.
Ichitan merupakan minuman dari Thailand yang berkembang dengan pesat. Di negara asalnya, Ichitan muncul pertama kali tahun 2010. Hanya dalam kurun waktu satu setengah tahun telah menjadi merek nomor satu dengan pangsa pasar terbesar di Thailand. Selain itu, merek ini juga berhasil meningkatkan nilai pasar teh hijau lokal, dari 8 miliar THB (Thai Baht) menjadi 16 miliar THB dalam waktu tiga tahun.