Mendorong Investasi Berbentuk Reksa Dana

marketeers article

Reksa dana merupakan jenis investasi yang sedang didorong pemerintah, karena memiliki risiko relatif rendah. Namun demikian, menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah investor reksa dana di Indonesia masih tergolong kecil, hanya sekitar 340.000.  Menurut data OJK per Desember 2016, total kelolaan (asset under management, AUM) industri reksa dana di Indonesia sebesar Rp338,6 triliun.

Dibandingkan dengan nilai Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2015 yang sebesar Rp 11.540,8 triliun, nilai tersebut hanya 2,93%-nya saja. Jumlah investor reksa dana di Indonesia pun masih relatif sedikit. Per 26 Agustus 2016 jumlah investor reksa dana baru tercatat 340.869, atau hanya sekitar 0,13 persen dari total populasi Indonesia.

Untuk memperdalam tingkat penetrasi reksa dana diperlukan berbagai program edukasi dan membuka kemudahan akses lewat pemanfaatan teknologi digital. Berdasarkan fakta tersebut Bukalapak dan Bareksa merilis BukaReksa. Sebagai pemegang lisensi APRD (Agen Penjual Reksa Dana), Bareksa menjamin bahwa produk BukaReksa ini adalah produk investasi yang diatur dan diawasi oleh OJK.

Karaniya Dharmasaputra selaku Co-Founder dan Chairman Bareksa menjelaskan bahwa hadirnya fitur BukaReksa merupakan terobosan yang baru pertama kali terjadi di industri keuangan di Indonesia. Di mana terjadi kolaborasi dan sinergi antara perusahaan e-commerce seperti Bukalapak dengan perusahaan fintech dan financial marketplace seperti Bareksa.

“Terobosan serupa sangat berhasil di China, di mana terjadi sinergi serupa antara Alibaba dan Yu’e Bao. Inovasi ini akan mengakselerasi proses edukasi dan inklusi masyarakat Indonesia untuk mulai berinvestasi reksa dana, sehingga dana simpanan mereka berkembang lebih baik ketimbang sekadar menabung di bank,” ujar Karaniya di Jakarta, Kamis (19/1/2016).

Sementara itu, Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nurhaida, yang membidangi pasar modal, menyambut baik inisiatif ini. Baginya inovasi ini berjalan searah dengan upaya OJK untuk terus meningkatkan kedalaman pasar modal.

“Sesuai arahan oleh Presiden Joko Widodo, OJK akan selalu mendukung penuh setiap terobosan pemanfaatan teknologi seperti ini. Teknologi internet perlu terus kita manfaatkan untuk memperluas jangkauan (reach) investasi di Indonesia, termasuk untuk menggencarkan edukasi investasi reksa dana di masyarakat kita,” ujarnya.

Fajrin Rasyid, Co-Founder dan CFO Bukalapak berharap Fitur BukaReksa  dapat menumbuhkan minat orang Indonesia khususnya para pengguna di Bukalapak untuk berinvestasi dengan cara yang mudah, aman dan berkembang.

Penggunaan fitur BukaReksa syaratnya harus memiliki akun Bukalapak dan memiliki saldo di BukaDompet dengan minimal 10 ribu rupiah. Para pengguna di Bukalapak dapat mengakses fitur BukaReksa di halaman BukaDompet atau menu MyLapak. Sebelum melakukan investasi, mereka harus melakukan pengisian formulir lalu mendapatkan notifikasi bahwa pembukaan rekening reksa dana telah disetujui.

 

 

Related