Mengapa 51% Traveler Ingin Menginap di Tempat Sama?

marketeers article
Young Hipster Couple, backpackers rented apartment using vacation home rental services online. Talking to host and getting keys. Host welcome them to her renting apartment.

Ada beberbagai faktor yang menjadi pertimbangan tamu ketika memilih tempat menginap. Di sisi lain, sekarang ini ada banyak pilihan akomodasi yang memiliki keunggulan berbeda-beda. Jadi, bagaimana agar traveler betah atau kembali ke penyedia akomodasi yang sama?

Penelitian Booking.com yang dilakukan terhadap lebih dari 21.500 traveler global menemukan hampir dua pertiga (63%) responden percaya bahwa masa inap mereka menjadi jauh lebih baik karena orang-orang yang mengelola akomodasi.  Akomodasi yang unik seringkali tercermin dalam kepribadian tuan rumah mereka saat tatap muka, atau dalam kesigapan mereka terhadap kebutuhan tamu-tamunya.

Sebagai contoh, manajer B&B yang berpengetahuan tentang tips lokal, pemilik apartemen yang memperhatikan setiap detail dari pengalaman tamu, hingga pengelola villa yang berbagi makanan buatan rumah dengan tamu mereka. Tidak mengherankan bila lebih dari setengah (51%) traveler bahkan memilih untuk menginap di akomodasi yang sama lagi terutama karena senang dengan kehangatan tuan rumahnya.

“Karena perjalanan memiliki banyak elemen, tidak ada satu pendekatan yang tepat untuk menyediakan semua kebutuhan traveler yang berbeda-beda. Penelitian kami mengungkapkan betapa pentingnya bagi pemilik dan manajer akomodasi untuk mendapatkan keseimbangan yang tepat, demi memastikan pengalaman menginap yang paling berkesan – baik di rumah, apartemen, guesthouse, atau jenis properti lainnya,” kata Olivier Grémillon, Vice President di Booking.com dalam siaran persnya.

Peran tuan rumah akan terus menjadi faktor penting bagi traveler yang mencari akomodasi alternatif tahun ini. Sebab, lebih dari dua pertiga (69%) responden berencana untuk menginap di akomodasi yang memungkinkan mereka berinteraksi dengan pemilik atau manajer properti pada tahun 2019.  Interaksi ini terjadi ketika tuan rumah berada di properti setiap hari, atau ketika mereka memberikan sambutan hangat pada saat kedatangan tamu.

Penelitian ini juga menemukan bahwa beberapa orang cukup senang hanya dengan disambut hangat dan sederhana. Namun, ada juga tipe traveler yang memiliki ekspektasi tinggi tentang pelayanan dari tuan rumah. Bagi sebagian besar (66%) responden, perasaan seperti di rumah sendiri sangatlah penting. Sedangkan untuk 62% responden manfaat utama akomodasi dengan tuan rumah adalah mendapatkan informasi ‘orang dalam’ dari penduduk asli daerah itu.

Hampir setengah (45%) responden mengandalkan informasi ini untuk berhemat dan menghindari berbagai jebakan turis. Selain itu, pemilik atau manajer akomodasi juga diharapkan untuk membawa elemen sosial ke dalam perjalanan tamu. Sebab, sebanyak 44% responden mengaku ingin menambah lingkaran sosial mereka dan berharap diundang ke pesta lokal oleh orang yang mengelola akomodasi.

Namun, semua ini bukan sekadar soal memberi sambutan atau menggelar pesta. Perlu ada keseimbangan untuk memastikan tamu mendapatkan pengalaman terbaik, karena tidak semua orang tertarik untuk terlalu beramah tamah. Lebih dari setengah responden (52%) merasa bahwa mereka hanya perlu melihat tuan rumah mereka sekali saja, dan lebih dari sepertiganya (36%) berharap hanya dihubungi sekali saat check-in dan sekali saat check-out.

Menyeimbangkan antara harapan tamu tentang tuan rumah yang tahu kebutuhan mereka dan batasan dari pelayanan personal ini bisa jadi cukup rumit. Apalagi, sebanyak 69% responden percaya bahwa tuan rumah harus tahu secara intuitif jumlah waktu yang tepat untuk dihabiskan bersama tamu. Hampir empat dari lima (79%) responden merasa ini adalah cara untuk menghargai kebutuhan tamu akan ruang pribadi dan privasi.

“Di Booking.com, kami percaya pada individualitas dan fakta bahwa masa inap yang sempurna mungkin terlihat berbeda untuk semua orang. Namun ada satu hal yang sangat jelas. Tidak masalah apakah traveler ingin merasa seperti di rumah sendiri, merangkul budaya lokal, menikmati kedamaian dan ketenangan, atau sekadar melarikan diri sejenak, kekuatan tuan rumah sangat penting untuk membuat pengalaman menginap menjadi pengalaman yang tak terlupakan,” pungkasnya.

    Related