Mengapa Ada Ketimpangan Gaji Lelaki dan Perempuan?

marketeers article
32941361 office life

Lelaki dan perempuan itu sejajar. Itulah salah satu inti perjuangan kaum perempuan, khususnya di dunia yang masih patriakhis. Dan, ketidakadilan itu makin lama makin kabur lantaran perkembangan kesadaran manusia akan kesederajatan tersebut. Di samping itu, makin banyak perempuan saat ini justru memainkan peran penting di ruang-ruang yang selama ini didominasi oleh laki-laki.

Tapi, bagaimana dengan kesejajaran gaji? Ternyata, masih terjadi ketimpangan gaji berlandaskan gender ini. Sebuah penelitian global secara mendalam yang dilakukan Korn Ferry (NYSE: KFY), menunjukkan terjadinya perbedaan gaji antara lelaki dan perempuan. Namun, hal ini disebabkan sebagian besar karena sedikitnya jumlah perempuan yang berada pada posisi dengan gaji tinggi dibandingkan dengan lelaki.

Para peneliti menganalisis informasi dari data gaji milik Korn Ferry, yang merupakan data terbesar di dunia, untuk membuat Korn Ferry Gender Pay Index. Index ini merupakan sebuah analisis gender dan gaji lebih dari 12,3 juta karyawan di 14.284 perusahaan di 53 negara di seluruh dunia.

Perbedaan gaji antara perempuan dan lelaki secara global

 Ketika membandingkan gaji antara perempuan dan lelaki secara keseluruhan, penelitian ini menemukan bahwa secara global, lelaki memperoleh gaji rata-rata 16,1 persen lebih tinggi dibandingkan perempuan.

Namun, Korn Ferry Gender Pay Index menunjukkan bahwa ketika menganalisis posisi pekerjaan yang sama, misalnya level direktur, kesenjangan menurun menjadi 5,3 persen secara global. Sedangkan pada posisi pekerjaan yang sama di perusahaan yang sama, kesenjangan ini semakin menurun menjadi 1,5 persen. Dan ketika karyawan lelaki dan perempuan berada pada posisi pekerjaan yang sama di perusahaan yang sama serta bekerja di fungsi yang sama, maka perbedaan gaji mereka adalah 0,5 persen secara rata-rata.

“Data kami menunjukkan bahwa perempuan memperoleh penghasilan sekitar 16 persen lebih rendah dari lelaki, yang mana hal ini merupakan sebuah masalah krusial yang nyata, namun belum mencerminkan seluruh gambaran seutuhnya,” kata Bob Wesselkamper, Korn Ferry Head of Rewards and Benefits Solutions.

Sementara, masih banyak perusahaan dengan jumlah karyawan perempuan yang berpenghasilan lebih rendah dibandingkan karyawan lelaki di posisi pekerjaan yang sama, secara rata-rata ketika membandingkan perempuan dan lelaki pada posisi pekerjaan yang sama, kesenjangan ini berkurang secara signifikan.

“Perbedaan gaji ini dapat diatasi jika perusahaan berniat mengatasinya dan senantiasa meningkatkan jumlah karyawan perempuan yang menduduki posisi berpenghasilan tinggi, termasuk dalam jajaran manajemen senior dan fungsi seperti engineering dan disiplin ilmu-ilmu teknik lainnya,” kata Bob.

Perbedaan Gaji di Asia

 Di Asia, kesenjangan gaji antara lelaki dan perempuan secara keseluruhan semakin lebar di negara-negara maju (seperti Australia, Selandia Baru) bahkan lebih tinggi dari angka kesenjangan secara global yaitu 19,3 persen. Sedangkan perbedaan gaji di negara-negara berkembang (Tiongkok, India) dan negara yang sedang berkembang pesat (Indonesia, Vietnam), perbedaannya sedikit lebih rendah yaitu 14,4 persen dan 11,5 persen. Pada posisi pekerjaan yang sama, perbedaan ini turun menjadi 6 persen di negara-negara maju; 4,9 persen di negara-negara berkembang dan 2,2 persen di negara-negara yang sedang berkembang pesat.

Di Indonesia, rata-rata perbedaan gaji antara lelaki dan perempuan adalah 5,3 persen. Hal yang menarik adalah pada level yang sama, karyawan perempuan diuntungkan dengan perbedaannya negatif, yaitu -1,2 persen. Pada job level yang sama di perusahaan yang sama, perbedaannya -1,7 persen, yang mana sekali lagi hal ini menguntungkan karyawan perempuan.

Ketika karyawan lelaki dan perempuan berada di posisi pekerjaan yang sama di perusahaan yang sama serta bekerja di fungsi yang sama, rata-rata perbedaan gaji ini tetap menguntungkan karyawan perempuan yaitu -4,1 persen.

Hal ini menunjukkan bahwa akar permasalahan perbedaan gaji antara lelaki dan perempuan bukanlah karena perempuan dan lelaki tidak memperoleh gaji yang semestinya pada posisi pekerjaan yang sama, namun lebih kepada adanya ketidakseimbangan tenaga kerja.

Salah satu faktor yang mempengaruhi hal ini adalah lebih banyak lelaki berada pada posisi senior manajemen perusahaan di sektor dan fungsi pekerjaan yang bergaji lebih tinggi, sedangkan perempuan lebih banyak berada pada posisi pekerjaan yang lebih rendah di perusahaan.

Tabel di bawah ini memperlihatkan hasil dari perwakilan negara-negara di seluruh dunia dan menunjukkan prosentase perbedaan gaji, yang sebagian besar menguntungkan karyawan lelaki.

“Kesetaraan gaji masih merupakan sebuah masalah nyata, namun hal ini dapat diatasi dengan upaya berkelanjutan untuk memberdayakan, mendukung dan menseleksi tenaga ahli wanita untuk meraih posisi yang lebih tinggi,” kata Dhritiman Chakrabarti, Senior Client Partner, Regional Rewards and Benefits Leader for Asia Pacific, Korn Ferry Hay Group.

Chakrabarti menambahkan, penelitian ini menunjukkan bahwa perempuan memiliki keahlian dan kompetensi yang dibutuhkan untuk meraih posisi yang lebih tinggi di perusahaan. Dan, hal ini merupakan tanggung jawab perusahaan untuk mendukung mereka.

    Related