Mengapa ANTV Mampu Rajai Serial Asing di Indonesia?

marketeers article
Memasuki usia yang ke-22 tahun, ANTV kian bersikeras menjadi stasiun televisi yang paling banyak ditonton masyarakat Indonesia. Terobosan dilakukan ANTV dengan meluncurkan serial India dan Turki yang berhasil menggoyang dominasi sinteron di Tanah Air.
 
Sempat selama tiga tahun di bawah manajemen Star TV milik Rupert Murdoch (2006-2009), ANTV malah terpuruk dengan torehan pangsa pasar audiens di level 4%. Namun, sejak ANTV memperkenalkan serial India pada tahun 2013, jumlah penonton ANTV kian melejit.
 
“Saya menganalogikan, media itu seperti makanan. Media dan makanan sama-sama dikonsumsi. Sehingga harus mengerti cita rasa konsumennya,” ujar Otis Hahijary, Operations Director PT Cakrawala Andalas Televisi (ANTV).
 
Otis melanjutkan, drama adalah aspek penting dalam sebuah televisi hiburan. Selain drama, program entertainment juga menjadi pendulang market share penonton. “Biasanya, jika serial drama naik, acara entertainment turun. Begitu pula sebaliknya,” ungkapnya.
 
Sejak tahun 2014, drama India berhasil mengantarkan ANTV naik posisi dari peringkat delapan menjadi peringkat empat berdasarkan penguasaan pasar jumlah penonton. Secara berturut-turut, market share ANTV naik dari 6,7% (2013), menjadi 11% (2014), dan 11,5% (September 2015).
 
Adapun serial India yang berhasil menarik atensi penonton antara lain Mahabharata (rating 3,9 tahun 2014) dan Jodha Akbar (rating 4.1 tahun 2015) yang ratingnya sempat mengalahkan rating Final Piala Dunia 2014. 
 
“Salah satu kisah suskes kami adalah pergi ke market yang belum disenggol oleh stasiun televisi lain, namun tetap menampilkan drama. Mengapa drama? Karena manusia butuh drama dalam kehidupannya,” tegasnya.
 
Setelah India, ANTV mempopulerkan serial Turki. Kedekatan emosional antara Turki dengan Indonesia menjadi pendorong serial jenis ini disukai masyarakat di dalam negeri. Kedekatan itu diihat dari penggunaan kata-kata Islami dalam adegan, seperti Insya Allah, Alhamdulillah, dan sebagainya.
 
Dilihat dari Social Economic Status, Otis bilang, serial Turki lebih banyak ditonton oleh kalangan menengah atas dan atas. Sedangkan serial India sama seperti sinteron, yaitu ditonton oleh kelas menengah hingga bawah.
 
Dari sepuluh serial Turki yang tayang selama tahun 2015, ANTV berhasil mendominasi market share lewat tiga judul serialnya, yaitu Canzu & Hazal (rating 3,2), Shehrazat 1001 Malam (2,7), dan Abad Kejayaan (2,1). Hanya saja, SCTV berhasil menyusup empat besar lewat serial Turki lewat judul Elif (rating 2,6).
 
“Saya yakin, serial Turki akan bertahan hingga tiga tahun ke depan jika ratingnya bagus seperti ini,” ujar pria yang juga menduduki posisi Strategic & Planning Director PT Visi Media Asia Tbk (Viva Group).
 
Editor: Sigit Kurniawan 

    Related