Mengapa Konsep Digital ASEAN Perlu Dikembangkan?

marketeers article
33814327 asean flag

Data World Economic Forum menyebutkan dalam kurun waktu sepuluh tahun ke depan akan ada penambahan ke produk domestik bruto (PDB) regional sebesar US$ 1 Triliun. Hal ini menunjukan perekonomian digital ASEAN diproyeksikan akan tumbuh secara signifikan. Untuk itu, sejumlah menteri negara ASEAN, pemimpin bisnis dan akademisi berkumpul membahas isu-isu mendasar yang mendukung ekonomi digital ASEAN dalam Digital ASEAN Workshop-World Economic Forum.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara bersama dengan tiga Menteri anggota ASEAN, Singapura, Thailand, dan Vietnam meluncurkan Digital ASEAN. Digital ASEAN bertujuan untuk membangun ekonomi digital dengan mengadopsi pendekatan regional dalam membangun wilayah digital terpadu di seluruh ASEAN serta pembentukan Board of Governors for Digital ASEAN.

Inisiatif Digital ASEAN ini didorong oleh 50 pimpinan organisasi dan perusahaan antara lain Mc Kinsey, Bain, Google, Air Asia, Temasek, AWS, dan Alibaba, serta kalangan akademisi salah satunya Mari Elka Pangestu dari Indonesia.

Ekonomi digital di regional ASEAN diharapkan mampu terus tumbuh dan berkembang. Menteri Rudiantara mengatakan bahwa sudah saatnya negara-negara ASEAN bersatu dalam mengembangkan ekonomi digital.

“Salah satu pendiri ASEAN, Adam Malik menyatakan bahwa dengan berdirinya ASEAN negara-negara anggotanya harus bisa saling memberikan dan berbagi manfaat satu sama lain,” jelasnya.

Menurutnya saat ini sudah ada tujuh Unicorn di ASEAN, empat di antaranya dari Indonesia. “Jadi, kita harus manfaatkan bersama untuk peningkatan ekonomi negara-negara ASEAN,” tegasnya.

Sementara itu, Managing Director Google Asia Pacific & India, Rajan Anandan mengatakan bahwa pelaku startup di ASEAN masih memiliki potensi yang besar dari sekadar menjadi unicorn.

“Jika bicara mengenai ASEAN, kita tidak lagi bicara mengenai bagaimana melahirkan unicorn, tapi kita harus bicara bagaimana melahirkan Decacorn, yaitu perusahaan yang memiliki nilai valuasi lebih dari US$ 10 miliar,” terang Rajan.

 

Related