Mengenal Kejora, Grup Pemodal Startup dengan 28 Investor

marketeers article

Di era booming startup digital saat ini, investor yang biasa disebut venture capital juga ikut menjamur. Para pemilik fulus berharap uang mereka bisa diputar kembali menjadi cuan dalam jumlah besar, baik jangka pendek maupun panjang. Pemilik modal tidak hanya dari luar negeri, dari dalam negeri pun ada,  seperti GDP Venture dengan latar belakang grup Djarum.

Satu lagi grup investor bernama Kejora, venture capital lokal berusia dua setengah tahun. Tidak seperti grup investor lain dengan latar belakang satu konglomerasi atau perusahaan besar, Kejora murni merupakan satu grup investor dari bermacam latar belakang. “Singkatnya Kejora adalah wadah bagi pemilik modal untuk investasikan uang mereka di bidang startup digital. Total sudah ada 28 investor bergabung,” ujar Founding Partner Kejora Sebastian Togelang di Jakarta pada Kamis (20/10) 2016.

Jumlah startup yang didanai Kejora  kini berjumlah sekitar 28, seperti KlikAja.com, MigMe, sampai terbaru Investree. Sebastian mengatakan bahwa syarat untuk bergabung menjadi investor  tidak sulit. Selain minimal pendanaan US$1 juta dolar sampai US$2 juta, para investor harus memiliki value yang ditawarkan untuk membantu maju para startup seperti networking. Ia tidak mau investor yang hanya investasikan modal, tapi tidak menawarkan value.

Salah satu alasan Sebastian mendirikan Kejora bersama rekan-rekannya seperti Andy Zain adalah selain potensi startup digital dinilai besar, ia mengaku punya passion ke dunia online. Lama di Jerman selama 20 tahun, termasuk sekolah di jurusan ekonomi dan komputer, Sebastian memutuskan kembali ke negara ini dan membuat Kejora. Tujuannya ingin menciptakan ekosistem digital lewat startup-startup binaan mereka.

Tidak seperti grup investor lain, investor di Kejora tidak bisa secara spesifik memilih startup mana yang akan didanai. Kejora sendiri terdiri dari dua grup investor, Kejora sendiri dan Idea Box. Nama pertama adalah grup investor dengan startup-startup yang mulai mature dan besar secara skala. Di Kejora sendiri sekarang ada 12 startup. Sebelas di antaranya diklaim sudah mulai besar dan menunjukan potensi.

Sementara Idea Box lebih ke arah pendanaan lebih kecil atau seed funding dengan startup baru. Dari grup Kejora juga ada dua kelompok investor dengan masing-masing jumlah dana besar. “Yang pertama itu seperti investor term pertama. Setelah basket size cukup besar, kami mulai term kedua. Total sudah sekitar US$80 juta dana atau aset terkumpul dengan puluhan juta dolar disalurkan ke startup,” sambung Sebastian tanpa mau menyebut nominal lengkap.

Lalu startup apa yang dicari? Selain membidani kelahiran startup sendiri seperti misal CekAja.com, Sebastian sangat wellcome terhadap mereka entrepreneur dengan ide bagus. Mayoritas startup di Kejora adalah hasil dari ide para entrepreneur. Pada intinya startup di Kejora harus bisa punya manfaat bagi publik dan menyelesaikan masalah alias solusi. Mereka kemudian akan diinkubasi dan dikembangkan, termasuk dikenalkan dengan jaringan termasuk investor baru di luar Kejora.

Ditanya perusahaan mana saja tergabung di dalam Kejora, Sebastian menjawab diplomatis. “Jadi, isinya kami itu ada yang perorangan, keluarga, sampai perusahaan besar. Salah satunya adalah pemilik gedung Kejora berada yaitu Indo Barito Pacific. Sisanya kami tidak bisa disclose. Yang jelas tidak ada satu korporasi besar di belakang kami. Kejora itu kumulatif,” tutup Sebastian.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related