Mengenal Lebih Dekat Perilaku Milenial Indonesia

marketeers article

Campus Marketeers Club kembali digelar pada akhir Oktober 2018. Kali ini, giliran Universitas Trisakti yang menjadi Tuan rumah. #CMClub hadir dengan tema “Indonesia’s Youth Update”.

Acara yang disponsori oleh Bank Central Asia dan didukung Metrox Group ini, menghadirkan Assistant Vice President of Digital Marketing BCA Rendy Alimudin, Dosen Senior Marketing Sekretaris Program S3 Manajemen Universitas Trisakti Ayu Ekasari, dan Associate Client Engagement Consultant MarkPlus, Inc. Irfan Setiawan

Dalam mengembangkan dunia perbankan di era Generasi NOW, BCA mengaku harus mengenali perilaku milenial. Karenanya, saat ini BCA banyak menggunakan media sosial sebagai tolok ukur untuk mengenal generasi ini lebih dekat. “Media sosial begitu powerful dan menjadi salah satu marketing tools bagi era generasi milenial ini,” kata Rendy.

Yang jelas, media sosial bukan saja menjadi tempat bagi generasi milenial untuk mengekspresikan diri. Sebaliknya, YouTube, Instagram, dan media sosial lainnya saat ini menjadi ‘pemantik’ Gen Y untuk terus memiliki kreativitas, sekaligus meraup keuntungan dengan menjadi influencer atau selebgram. Bahkan, tidak sedikit brand di Indonesia yang melirik generasi ini untuk menjadi endorser dari sebuah merek.

Ayu Ekasari menambahkan, untuk menjadi sosial media influencer, seseorang harus memiliki kredibilitas yang dipengaruhi oleh trustwothiness, attractiveness, expertise, dan likability.

Sedangkan Irfan mengatakan, ada enam fenomena yang memengaruhi gaya hidup Generasi NOW. Yaitu WWW (Whatever, Wherever, Whenever), FOMO (Fear of Missing Out), YOLO (You Only Live Once), PHYGITAL (Physical & Digital), XAAS (Everything x as A Service), dan B2ME (Business to Me).

 

Related