Pada tahun 2014, PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk (JSPT) memprediksi para investor properti akan memilih untuk wait and see. Karena itu, sepanjang tahun lalu JSPT lebih banyak melakukan perencanaan dan persiapan. Tahun ini, JSPT siap menggedor pasar dengan meluncurkan produk-produk baru.
Meski demikian, Direktur JSPT Margiman menuturkan membuat perencanaan dan pembangunan unit saja tidak cukup. Aspek lain yang juga perlu dilakukan adalah mengusahakan agar produk-produk yang dibuat dapat menarik bagi konsumen. Strategi pemasaran yang baik pun disebut Margiman sebagai senjata yang perlu dipertajam, terlebih untuk mencapai target pertumbuhan 30% di tahun 2015.
Untuk tujuan itu, Margiman mengatakan langkah yang dilakukan pihaknya adalah mengembangkan kemampuan dalam mengerti dan memahami konsumen. “Kata kuncinya adalah mengikuti selera konsumen. Bagi saya, ini sifatnya dinamis dan bisa berubah-ubah. Produk yang dua tahun lalu populer bisa jadi tidak begitu pada tahun ini. Demikian juga dengan di masa depan. Karena itu, memperbarui insights tentang konsumen perlu dilakukan,” ujar Margiman.
Ia mengatakan saat ini ada tiga sumber yang digunakan JSPT untuk mengumpulkan informasi konsumen. Pertama adalah internal sales yang selalu berinteraksi dengan konsumen dan menjadi ujung tombak perusahaan. Kedua adalah competitor intelligence yang memberikan gambaran langkah-langkah yang dilakukan para pesaing. Ketiga adalah para expert seperti marketing agent yang mengetahui situasi secondary market. Dari tiga sumber informasi ini, JSPT meramu produk dan pendekatan marketing yang menarik.