Menggali Model Bisnis Media Sosial

marketeers article
Sumber: i.ytimg.com

Media sosial mungkin menjadi salah satu model aplikasi yang menyimpan bisnis model cukup luas. Setipe, misalnya, menjadi contoh alternatif model bisnis tersebut. Razi Thalib selaku CEO & Founder mengatakan dirinya memiliki data yang cukup banyak. Misalnya, menjual konsep perjodohan dan membuat hubungan sebuah pasangan menjadi lebih baik ternyata banyak diminati orang Indonesia.

Selain itu, lewat Setipe, Razi bisa menggalang dana dari freemium services. Orang yang gabung dengan Setipe bisa mendapatkan layanan yang premium. Pihaknya sedang melakukan percobaan untuk lebih banyak kontrol dalam memilih pasangan dan diperkenalkan kepada siapa yang menjadi targetnya.

Sementara, Tesar Sandikapura dari LiteBIG punya model bisnis lebih banyak lagi. Saat ini, LiteBIG sudah melayani pasar korporasi dengan menyediakan sistem messaging tanpa label (white label) di beberapa perusahaan jasa. Dengan kata lain, Tesar menjual lisensi atas ciptaannya. Sistem freemium pun dapat dikembangkan oleh Tesar.

Nantinya, LiteBIG akan menawarkan fitur keamanan yang lebih bagi konsumen untuk meng-upgrade LiteBIG mereka ke versi premium. Selain itu, Tesar juga sedang mengembangkan sistem jual beli stiker dan sistem payment gateway seperti yang dipakai oleh WeChat. Dengan akun LiteBIG, nantinya pengguna dapat melakukan kegiatan belanja di berbagai toko ritel.

Sedangkan pemain lain seperti Sebangsa, model bisnisnya masih terus dieksplorasi. Saat ini, yang telah mereka kembangkan adalah sistem sponsorship. Bahkan, Sebangsa memiliki subplatform media sosial yang menjadi medsos pertama untuk TKI di seluruh dunia. Ini didukung oleh CSR (corporate social responsibility) Bank Mandiri melalui Mandiri Sahabatku. Selain itu, Sebangsa sedang mengembangkan sebuah sistem iklan.

Potensi bisnis di media sosial memang di depan mata, mengingat jumlah penduduk Indonesia mencapai 250 juta. Penetrasi smartphone sudah mencapai angka 90 jutaan di tahun 2015. Tentunya, bila mampu menghubungkan puluhan hingga ratusan juta orang ini, akan banyak mutiara terpendam yang bisa digali.

Kini, saatnya bagi tech startup di Indonesia untuk unjuk gigi dalam dunia media sosial dan orang Indonesia bukan hanya sebatas sebagai pengguna saja.

Editor: Sigit Kurniawan

Related