Menggunakan AI untuk Rekruitmen, Hasilkan Kandidat Lebih Baik

marketeers article

Dunia human capital tidak lepas dari pengaruh perkembangan teknologi. Dulu proses perekrutan profesional lebih menitikberatkan pada cara-cara konvensional, seperti pemilahan curriculum vitae (CV), wawancara dan lainnya. Sekarang, mulai ada sentuhan teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Bahkan, tren penggunaan AI semakin meningkat belakangan ini.

Korn Ferry, salah satu divisi Hay Group mengumumkan sebuah hasil survei yang dilakukan oleh divisi Futurestep terkait penggunaan AI. Survei tersebut menjelaskan mengenai AI yang saat ini digunakan dalam menyajikan informasi yang dibutuhkan ketika mencari dan mempekerjakan para profesional yang lebih berkualitas.

Survei global terhadap hampir 800 profesional pencari bakat ini menyebutkan bahwa hampir dua pertiga (64%) responden di Asia Pasifik mengatakan AI telah mengubah cara perekrutan di dalam organisasi mereka. Lalu, 76% menyebutkan bahwa menggunakan AI sebagai alat rekrutmen dapat menghasilkan kandidat berkualitas tinggi.

“AI secara dramatis meningkatkan pencapaian dengan mengurangi waktu yang dihabiskan ketika memilah demikian banyak CV, demi menemukan kandidat yang paling sesuai untuk posisi tertentu,” kata Pip Eastman, Managing Director APAC Regional Solution Korn Ferry.

Saat diminta membandingkan kualitas calon kandidat saat ini hingga lima tahun lalu, di saat AI baru berkembang, 65% responden mengatakan bahwa kandidat yang mereka temukan saat ini lebih baik. Meskipun demikian, 56% setuju bahwa lowongan lebih banyak diisi oleh kandidat internal dibandingkan dengan kandidat eksternal. Ini menunjukkan penekanan pada bakat yang bertumbuh di dalam perusahaan.

Menurut survei ini, perekrut profesional menyambut AI sebagai perangkat. Setengahnya (51%) mengatakan bahwa big data dan AI memudahkan peran mereka. Sekitar 40% responden mengatakan bahwa AI paling membantu dalam menyajikan temuan-temuan yang berharga. Dan, 34% mengatakan bahwa AI menghemat waktu mereka.

Hanya 14% responden yang mengatakan bahwa AI menjadikan pekerjaan mereka lebih sulit. Mayoritas yang merasa kesulitan menyampaikan bahwa mereka memiliki terlalu banyak data dan mereka tidak tahu harus melakukan apa.

Menurut Franz Gilbert, Vice President of Product Innovation Korn Ferry, sekedar data bukanlah solusi untuk praktik rekruitmen yang cerdas. Perekrut perlu meningkatkan keahlian mereka dan bekerja dengan perangkat AI yang tepat. Sehingga, dapat menyajikan informasi relevan seperti analisis kompensasi dan laporan penawaran dan permintaan atas kategori pekerjaan tertentu di wilayah tertentu.

“Kami menggunakan AI untuk memberi masukan yang nyata, bukan sekedar kebiasan praktis industri atau cerita anekdot tentang pencarian serupa,” tegas Gilbert.

Korn Ferry mensurvei hampir 800 profesional akuisisi bakat dari seluruh dunia pada bulan November dan Desember 2017. Korn Ferry adalah perusahaan konsultan organisasi global yang membantu perusahaan merancang organisasi perusahaan, serta bagaimana perusahaan memberi kompensasi, mengembangkan, dan memotivasi sumber daya manusia.

    Related