Menghadapi Bos Ngamuk? Jangan Panik, Lakukan Beberapa Hal Ini

marketeers article
menghadapi bos ngamuk

Dimanapun, yang namanya dunia kerja, bisa dipastikan ada tekanan. Tak heran bila dalam suatu informasi lowongan pekerjaan salah satu sayaratnya adalah ‘bisa bekerja di bawah tekanan’. Karena memang, sebuah perusahaan selalu dituntut oleh target-target yang telah ditentukan. Bukan perusahaan sukses namanya bila tidak ada target yang dipatok. Mau tak mau, pegawai harus menghadapi bos ngamuk bila target terlambat atau malah tidak tercapai.

Akan sangat menyenangkan memang bila target bisa diselesaikan dalam waktu sesuai deadline atau justru lebih cepat. Tapi, bagaimana bila molor dan mundur dari waktu yang telah ditentukan? Bisa dipastikan, bos kamu bisa cemberut. Apa lagi jika dia orang yang perfeksionis. Duh, suasana kantor yang tadinya kondusif bisa berubah 180 derajat jadi mencekam.

Bila sudah begini, tak ada lagi yang bisa kamu lakukan kecuali menerima. Tapi jangan panik apa lagi baper, ada beberapa tips yang bisa kamu coba

1. Jangan Baper dan Overthinking

Walaupun terkadang bos marah tampak tidak profesional, bagaimanapaun itu tetap bos kamu. Orang yang selalu ingin memajukan perusahaan. Sangat wajar bila ia kecewa dengan pegawainya yang bekerja tidak sesuai deadline yang sudah ditentukan. Tapi tenang, bos kamu melakukan itu semua juga demi kebaikan kamu dan perusahaan kok. Saat bos marah, tandanya ia masih peduli kepada pegawainya. Tanda bos yang tidak baik justru akan cuek bila pegawainya melakukan kesalahan. Makanya, jangan keburu baper, bos marah, tandanya dia care tuh sama kamu.

2. Jangan Takut, Apa Lagi Merasa Bersalah

menghadapi bos ngamuk

Menurut buku Power vs Force : An Anatomy Of Consciousness, The Hidden Determinants of Human Behavior karya David R. Hawkins, M.D., Ph.D., ada 17 level kesadaran manusia. mulai dari shame hingga enlightenment. Kemarahan berada di level tujuh dan takut berada dua tingkat di bawahnya. Ini menandakan, menghadapi bos ngamuk tak bisa dilewati dengan rasa takut, hadapilah dengan keberanian yang mana memiliki level dua tingkat di atas kemarahan. Tapi, bukan berarti berani melawan bos, tunjukanlah bahwa kamu memang memiliki kapasitas untuk bisa menyelesaikan kesalahan yang kamu perbuat.

3. Senyumin Aja

Kesel sih memang bila bos menghujani kamu dengan berbagai ocehannya. Untuk menghadapinya, jangan pernah kamu memasang tampang bete apalagi menunduk bersalah. Karena jsutru itu akan membuat sang bos jadi semakin murka karena ia merasa berkuasa dan ia menganggap kamu memang bukan orang yang tepat untuk melaukan pekerjaan tersebut. Marianne LaFrance pernah mengatakan dalam bukunya Lip Service, “When someone smiles, the effects are often positive: a glum mood lifts; an apology is accepted; a deal is struck; a flirtation begins”. Siapa tahu dengan kamu tersenyum tensi kemarahan bos kamu bisa mereda. Asal jangan senyum-senyum sendiri ya.

4. Tenanglah, Semuanya Akan Baik-Baik Saja

Saat bos kamu menunjuk kamu untuk memberikan alasan, bicaralah dengan tenang, jelas, dan tidak tergesa-gesa. Jawaban yang diplomatis biasanya juga jadi senjata ampuh selain senyuman untuk menurunkan emosi si bos. Jangan meninggikan suara dan yang lebih penting jangan pernah memotong omongan si bos walaupun ia berteriak dan mulai berkata kasar. Dengarkan dan berikan argumen masuk akal kepadanya.

5. Dengar dan Ulangi

Dengarkan baik-baik arahan si bos dan ulangi perkataannya, bila perlu catat. Hal ini bisa membuat dia merasa kamu memerhatikannya dan mengerti dengan semua yang ia katakan. Tapi jangan hanya didengar dan dicatat. Lakukan semua hal yang ia arahkan. Karena tentunya, seorang bos pasti akan mengerahkan ke arah yang lebih baik.

6. Minta Maaf dan Memaafkanlah

Minta maaf adalah suatu hal yang wajib. Tak mungkin si bos marah bila kamu tidak melakukan kesalahan. Memaafkan? Iya, ini juga perlu. Jangan pernah menaruh dendam, keep positive. Semua ini terjadi karena bos kamu menginginkan sesuatu yang terbaik untuk perusahaan.

7. Chilling Guys

Setelah menerima ‘siraman’ kemarahan bos, ada baiknya kamu menenangkan diri. Bisa dengan pergi ke toilet untuk memcuci muka atau berjalan sebentar untuk mencari udara segar. Tenanglah, tarik napas dalam-dalam dan katakan pada diri sendiri “I just had a bad day, it will be better tomorrow.”

8. Lakukan Perbaikan Diri

Jangan pernah berhenti untuk memperbaiki diri. Jangan pernah mengulangi kesalaha yang sama dua kali. Yakinlah, orang palng sukses di dunia pun pasti pernah melaukan kesalahan fatal termasuk bos kamu.

So, keep your hope and spirit high. Start everyday with new hope, leave bad memories behind and have faith for a better tomorrow.

Related