Memahami Tren Pembelian Kulkas Konsumen Indonesia

marketeers article
Picture of household appliances on a white background

Konsumen Indonesia memiliki karakter yang beragam dan cukup berbeda dengan konsumen dari negara lain, khususnya dalam mengonsumsi perangkat rumah tangga atau home appliance. Untuk mengetahui hal tersebut, salah satu pemain asal Negeri Sakura yang sudah cukup lama bermain di pasar Indonesia, Sharp, melakukan riset mengenai referensi pembelian kulkas konsumen Indonesia pada tahun 2016. Saat mengunjungi kantor redaksi Marketeers Selasa (20/12/2016)Sharp pun membagikan temuannya tersebut.

“Sebagian besar pembelian didominasi oleh pengaruh seorang perempuan dalam sebuah keluarga,” kata Herdiana Anita Pisceria selaku Product Planning General Manager Sharp Electronic Indonesia. Temuan ini seiman dengan apa yang diyakini oleh MarkPlus, Inc bahwa tiga segmen konsumen yang mampu menggerakkan pasar adalah segmen Youth, Women, dan Netizen (YWN).

Selanjutnya, Sharp menemukan selera orang Indonesia cukup berbeda. Hal ini menyebabkan penjualan mereka lebih dari 90% berasal dari pasar lokal. Angka ekspornya sangat sedikit karena produk yang dibuat di Indonesia kurang disukai oleh konsumen luar negeri. “Jadi, produk kami memang untuk pasar lokal. Jika ditawarkan ke pasar luar negeri, maka hasilnya akan lain. Makanya kami konsen ke pasar dalam negeri,” kata Herdiana.

Misalnya berbagai karakter seperti menyukai kulkas dengan harga terjangkau, awet, hemat listrik, bisa ngaca hingga berdesain bunga-bunga menjadi pilihan. Selain itu, warna-warna feminin, seperti merah, pink, dan yang lainnya cukup digandrungi. Dari sisi fungsional, masyarakat yang senang menumpuk makanan sangat melihat luasnya kulkas dan ukuran freezer. Fitur lain seperti tempat menyimpan asi dan kosmetik juga dicari oleh banyak konsumen.

Melihat karakter di atas, Sharp pun menerapkan strategi local fit dalam mengembangkan inovasi produknya. Sharp percaya bahwa para pemasar mutlak mengerti pasar Indonesia dan memberikan jaminan keamanan dari produk yang mereka pilih. Salah satunya, menyediakan layanan perbaikan yang luas dan mudah dijangkau. Saat ini, Sharp memiliki 27 kantor cabang dengan 393 titik perbaikan.

Meski telah menjadi pemain lama di dunia elektronik, Sharp pun mengaku memiliki sebuah tantangan tersendiri. Yaitu menjadi pemain yang tetap relevan di tengah perubahan demografi konsumen. “Untuk orang tua, semua sudah mengenal produk Sharp. Namun, lain halnya untuk anak muda. Itulah kenapa kami akan menggencarkan promosi di dunia online untuk menjaring konsumen remaja,” kata Haruhiko Sano, Brand Strategy General Manager Sharp Electronic Indonesia.

Editor: Sigit Kurniawan

Related