Mengintip Strategi Penjualan Skutik Piaggio

marketeers article
Pameran Piaggio Indonesia di Mal Kota Kasablanka

Mendulang penjualan sebesar-besarnya tentu menjadi misi dari banyak perusahaan. Caranya pun beraneka ragam. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh PT Piaggio Indonesia dalam menjual empat merek motor mereka, yakni Piaggio, Vespa, Aprilia, dan Moto Guzzi. Untuk menjual keempat brand tersebut, PID mengandalkan berbagai pameran.

Berbagai pameran seperti IIMS, GIIAS, atau pameran yang mereka gelar sendiri di beberapa area publik seperti mal. Khusus IIMS dan GIIAS, PID pun mengerahkan diler mereka untuk mengisi pameran dan menggenjot penjualan di sana. Lantas apa yang mereka lakukan untuk menggenjot penjualan di arena pameran?

“Tidak seperti merek mobil, pada GIIAS 2017 nanti kami akan hadir melalui diler kami. Di sini, kami benar-benar berjualan. Karena kalau dimanfaatkan dengan momen peluncuran produk atau yang lainnya, kami kalah pamor dengan artis utama, yakni merek mobil,” jelas Public Relation and Communication Manager Piaggio Indonesia, Robby Gozal.

Robby menjelaskan bahwa ajang pameran pun akan diramaikan dengan program promosi penjualan. Mengenai program promosi apa yang paling diminati konsumen, Robby menyebutkan bahwa penawaran beli produk gratis aksesoris masih jadi idaman. Robby menilai konsumen mereka adalah konsumen yang senang personalisasi.

Program pembiayaan pun masih kalah pamor dengan program gratis aksesoris ini. Hal ini juga dikarenakan konsumen yang membeli dengan cara kredit pun lebih sedikit dibandingkan konsumen yang membeli dengan uang tunai. Robby menyebutkan bahwa persentase konsumen yang membeli secara tunai bisa mencapai 50%-60% dari total transaksi.

Meski begitu, program pembiayaan tetap dinilai memberikan peran penting bagi bisnis PID. PID pun menyerahkan kepada pihak diler untuk menggandeng beberapa rekan pembiayaan.

“Kami saat ini bermain di produk premium dengan motor termurah kami di harga Rp 29 juta. Cara berjualannya pun berbeda. Bukan hanya membaca kebiutuhan konsumen akan alat transportasi saja, tetapi kami juga membaca keinginan konsumen (needs & wants),” lanjut Robby.

Diferensiasi Vespa dan Piaggio sendiri pun memgang peranan penting hingga mereka bisa menjadi pasar terbesar kedua di ASEAN. Bisa dibilang beberapa diferensiasi Vespa, di antaranya adalah menjadi satu-satunya skutik dengan bodi berbahan baja. Selain itu, pengembangan teknologi pada motor-motor mereka pun ternyata mampu menarik minat konsumen.

“Warisan Vespa sudah ada sejak lama di Indonesia. Vespa sudah ada sejak 50 tahun. Tiap tahun pasar ini pun tumbuh terus dan pasar ini masih kecil sebenarnya. Dengan potensi ini, kami pun yakin Indonesia bisa menjadi pasar nomor satu di Asia bagi Vespa,” tutup Robby.

Editor: Sigit Kurniawan

Related