Menilik Kunci Sukses Keluarga Cap Lang di Indonesia

marketeers article

Bergerak di bisnis produk OTC External Use Herbal, PT Eagle Indonesia Pharma (EIP) atau yang biasa disapa Cap Lang tumbuh berkesinambungan dalam 40 tahun terakhir. Meski industri farmasi hingga Agustus 2017 berdasarkan data AC Nielsen  hanya mengalami pertumbuhan value, namun minus growth, Cap Lang masih bisa meraih berbagai penghargaan.

Menurut Commercial Director PT Eagle Indonesia Pharma Brian Tjugito, pola Integrated Marketing Communication (IMC) dikatakan Brian belakangan tengah gencar mereka terapkan. Dengan memadukan semua media komunikasi yang ada dan inovasi produk, Cap Lang mencoba melaju memperpanjang umur bisnis mereka.

“Kami selalu mengembangkan berbagai inovasi produk kami. Baru-baru ini, kami telah menghadirkan inovasi pada Balsem Geliga dengan inovasi panas berganda yang memungkinkan konsumen dapat merasakan panas kembali tanpa perlu memakai ulang produk tersebut. Tidak hanya itu, kami juga berinovasi melalui Telon Lang Plus dengan inovasi produk natural, dan produk Minyak Kayu Putih Plus berbahan dasar natural rhodinol yang dapat menghindari gigitan nyamuk hingga 12 jam,” jelas Brian mewakili ayahnya, President Director Eagle Indo Pharm Edy H. Tjugito.

Perihal distribusi, Cap Lang sedapat mungkin berupaya dekat dengan target market mereka. Ada tiga pola distribusi yang digunakan Cap Lang, yakni spreading, coverage, dan penetration. Brian menjelaskan, Cap Lang memastikan spreading yang luas dari produk mereka di seluruh area di Indonesia.

Cap Lang juga berupaya meng-coverage seluruh channel, seperti general trade, modern trade, e-commerce, dan medical channel dengan penetration yang tinggi melalui berbagai macam produk. Sadar tidak dapat melakukan distribusi sendiri, Cap Lang pun menggandeng distributor lokal yang tersebar di 160 titik untuk memastikan penyebaran produk mereka ke berbagai daerah di Indonesia.

Sistem distribusi Cap Lang diimbangi dengan berbagai strategi pemasaran yang digunakan. Menurut Brian, saat ini konsumen telah berubah ke arah produk yang inovatif dan praktis serta mengikuti perkembangan teknologi masa kini. Untuk itu, integrasi online to offline dan offline to online pun mereka galakan untuk memberi experience lebih baik bagi konsumen. Ia mencontohkan, Cap Lang beberapa waktu lalu bekerjasama dengan stasiun televisi untuk memberi kode unik bagi penonton mereka yang dapat ditukarkan dengan gimmick atau diskon tertentu pada produk EIP di toko offline.

Pada akhirnya, Cap Lang pun kian aktif menggarap pasar milenial yang mereka anggap begitu potensial. Menurut Brian, mendidik millennials tidak bisa dengan cara yang lama dan biasa. “Kita harus dekat dengan kehidupan dan menggunakan gaya hidup mereka dalam berkomunikasi. Produk yang inovatif yang disampaikan dengan cara ‘kekinian’ pada akhirnya dapat mendongkrak penjualan,” ungkap Brian. 

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related