Menilik Market Outlook Properti di Indonesia

marketeers article

Kondisi properti tanah air menunjukkan kinerja yang cukup lesu dalam beberapa tahun terakhir. Menilik hasil riset berkala yang dilakukan SpaceStock, sektor ini menunjukkan geliat serupa pada tahun ini meski sedikit menunjukkan tanda-tanda pemulihan.

Persentase okupansi kategori komersial, khususnya perkantoran, saat ini berada pada level terendah  dalam 20 tahun terakhir. Penurunan yang signifikan terlihat dari menurunnya persentase okupansi perkantoran di area CBD yang sempat mencapai puncaknya pada 2013 (98%) menjadi 72.9% pada tahun 2018. Di saat yang bersamaan terjadi peningkatan jumlah perkantoran baru secara signifikan.

Tercatat dalam empat tahun terakhir (2015-2018), peningkatan supply perkantoran baru meningkat hampir empat kali lipat dibandingkan jumlah permintaan, dengan nilai peningkatan rata-rata mencapai 460,000  m²/tahun. Namun begitu, SpaceStock melihat bahwa pada tahun 2019 ini merupakan awal pemulihan yang  ditandai dengan menurunnya ​supply perkantoran baru, dan meningkatnya persentase okupansi sebesar 0.7% dibanding tahun 2018.

Sementara, pada sektor ​residensial, terdapat perbedaan tren antara investor dan end-user. Tren terkini  pada sisi ​end-user berada dalam kategori stabil, sejalan dengan peningkatan GDP yang berada di angka  5% per tahun. Selain meningkatnya jumlah demand dari keluarga yang mencari hunian tetap,  SpaceStock juga melihat adanya peningkatan permintaan dari kalangan milenial, walaupun masih  terbatas pada golongan pekerja yang mapan secara finansial, maupun mereka yang mendapatkan  bantuan dana dari orang tua.

Sebaliknya, SpaceStock melihat terjadinya penurunan yang cukup signifikan dari sisi investor dalam melakukan investasi di sektor properti setelah puncaknya pada tahun 2011-2013. Tidak sedikit investor yang mendapati investasi properti pada periode 2011-2013 masih belum terjual atau tersewa saat pembangunan properti tersebut rampung pada tahun 2016-2018.

Hal ini tidak hanya menurunkan investor appetite akibat unit investor yang belum terjual, tetapi juga meningkatkan kompetisi antara pemain ​primary market dan ​secondary market (investor) yang berimbas pada penurunan penjualan produk ​primary market pada tahun 2016-2018.

“Pada akhirnya, properti merupakan investasi terbesar bagi individu. Demikian pula bagi sebuah perusahaan. Setiap konsumen pantas untuk mendapatkan pelayanan yang terbaik,” ungkap Leonard Hartono, CEO  SpaceStock​.

Editor: Sigit Kurniawan

Related