Menilik Potensi Industri MICE di Manado

marketeers article
Berdasarkan laporan The Travel & Tourism Competitiveness Index 2015 yang dikeluarkan oleh World Economic Forum, Indonesia kini menduduki peringkat ke-50 dari 141 negara, atau melompat 20 peringkat dari sebelumnya. Pada tahun 2019, Kementerian Pariwisata menargetkan Indonesia dapat menduduki peringkat ke-30.
 
Salah satu cara mencapai target tersebut melalui pengembangan sektor pariwisata serta infrastruktur penunjangnya, dengan melibatkan seluruh stakeholders kepariwisataan baik akademisi, pengusaha, pemerintah di tingkat Pusat maupun Daerah, media, serta komunitas. Salah satu potensi pariwisata yang sedang diminati dan akan terus tumbuh adalah industri MICE.
 
Sulawesi Utara disebut-sebut menyimpan potensi sebagai salah satu destinasi MICE. Hal ini terungkap dalam acara “Forum Sulawesi Utara” yang digagas oleh NSTB (North Sulawesi Tourism Board) dan Dinas Pariwisata Propinsi Sulawesi Utara didukung oleh Kementerian Pariwisata serta Dinas Pariwisata Sulawesi Utara. 
 
Sulawesi Utara dalam hal ini Kota Manado, masih merupakan destinasi potensial MICE. Dalam rangka menuju destinasi MICE yang existing sekaligus untuk menunjang upaya pencapaian target 20 juta wisman dan 275 juta pergerakan wisnus pada tahun 2019, perlu dilakukan kajian dan evaluasi kapasitas MICE di  Propinsi Sulawesi Utara terutama SDM yang berperan penting di dalamnya.
 
“Kementerian Pariwisata RI mendukung Sulawesi Utara sebagai salah satu dari 16 destinasi utama MICE,” ujar Esthy Reko Astuty,Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, di Jakarta (7/12/2015).
 
Menurut Widijanto, Executive Director NSTB, salah satu kekuatan Sulawesi Utara saat ini adalah keberadaan The Coral Triangle Initiative (CTI) Secretarial Office, yang merupakan kelanjutan Coral Triangle Intiative pada 2009 sebagai salah satu cikal bakal MICE di Sulawesi Utara. CTI saat ini adalah sebuah lembaga kerjasama internasional yang awalnya beranggotakan enam negara, yakni Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Filipina, Kepulauan Solomon, dan Timor Leste.
 
Widijanto mengatakan, banyaknya potensi pariwisata yang dimiliki oleh Manado setidaknya baru bisa dinikmati dengan minimal waktu tiga hari.
 
Hari pertama pengunjung bisa menikmati tur kota, mengunjungi tempat ziarah patung Yesus Memberkati atau bersantai menikmati senja hari di pantai Boulevard yang menghadap ke Pulau Manado Tua di Bunaken. Hari kedua, pengunjung bisa menyelam di Mahangetang, Bunaken, dan Siladen.
 
“Hari ketiga, mereka  bisa mengunjungi Tomohon. Di kota ini, diadakan festival bunga tahunan, yakni setiap bulan Juni – Juli,” tutup Widijanto.
 
Editor: Sigit Kurniawan 

Related