Menimbang Kesetiaan Angkatan Kerja Gen X, Gen Y, dan Gen Z

marketeers article
46805151 group of businesspeople with files sitting on chair for giving interview

Angkatan kerja di berbagai belahan dunia saat ini banyak diisi oleh kalangan milenial atau yang sering disebut sebagai Gen Y. Kehadiran Gen Y ini mulai mendominasi angkatan kerja seiring dengan masa produktifnya. Banyak yang bilang Gen Y ini jauh berbeda dengan angkatan kerja sebelumnya, Gen X.

Banyak yang menyebutkan bahwa  Gen X bekerja untuk meraih kemapanan dan kemandirian dalam hal ekonomi dan karier. Sementara Gen Y yang besar bersama teknologi dikenal sebagai generasi yang haus akan tantangan baru, mudah penasaran, dinamis, dan bekerja untuk mengoptimalkan potensi mereka.

Sebagai catatan, Gen X yang tengah mengisi dunia kerja saat ini adalah para karyawan yang berusia di atas 35 tahun. Sementara Gen Y yang kini mendominasi dunia kerja adalah para karyawan di rentang usia 21–35 tahun.

Memiliki karakteristik yang haus akan tantangan dan dinamis membuat Gen Y dicap sebagai kutu loncat dalam dunia kerja. Mereka disebut mudah berpindah-pindah perusahaan hanya untuk memuaskan hasrat akan tantangan. Apabila hal ini terbukti benar, maka tidak akan ada Gen Y yang loyal pada satu perusahaan. Hal ini tentu amat berbeda dengan Gen X.

Sebagai platform portal kerja, Jobplanet memiliki riset data apakah Gen Y benar-benar generasi kutu loncat. Riset yang dilakukan sejak Agustus 2015 hingga Januari 2017 ini menghimpun total responden sebesar 88.900 orang dan tersebar di 35 provinsi di Indonesia.

Dalam riset tersebut ditemukan fakta bahwa, dibandingkan dengan Gen X, Gen Y memiliki tingkat kesetiaan yang lebih rendah terhadap pekerjaan mereka. Sebanyak 76,7% dari mereka hanya bertahan 1–2 tahun di tempat kerjanya sebelum memutuskan untuk berpindah kerja. Hanya 9,5% dari mereka yang bertahan bekerja di satu tempat selama lima tahun atau lebih.

Sebaliknya, Gen X memiliki tingkat kesetiaan yang jauh lebih tinggi terhadap pekerjaan mereka. Sebanyak 42,5% karyawan Gen X bertahan di tempat kerjanya hingga lebih dari lima tahun. Sementara itu, hanya 10% dari mereka yang berpindah kerja dalam waktu satu tahun.

Kebanyakan karyawan Gen Y hanya bertahan di tempat kerjanya selama 1–2 tahun. Kebanyakan dari mereka terutama karyawan yang berusia 21–25 tahun. Karyawan di rentang usia ini bisa dikatakan belum lama memasuki dunia kerja. Dalam bekerja, mereka fokus memelajari hal-hal baru dan memperkaya pengalaman mereka. Mereka pun tak segan berpindah kerja ketika merasa sudah tak mendapatkan tantangan atau ilmu baru di tempat kerja mereka.

“Hasil riset Jobplanet ini mendukung pandangan masyarakat tentang kesetiaan karyawan dari Gen Y atau Generasi Milenial terhadap pekerjaan mereka. Generasi ini sangat berbeda dengan generasi sebelumnya, yakni Gen X, yang sanggup bertahan di sebuah perusahaan hingga empat tahun bahkan lebih,” ungkap Kemas Antonius, Chief Product Officer Jobplanet di Indonesia.

Kemas melanjutkan bahwa meski karyawan Milenial bisa dikatakan ‘kurang setia’, hal itu tak selalu berarti buruk. Baginya para Gen Y ini selalu ingin belajar dan haus akan tantangan.

“Oleh karena itu, perusahaan perlu memenuhi kebutuhan mereka untuk belajar, menempatkan mereka pada posisi yang sesuai dengan minat mereka, dan terus menantang mereka untuk memberikan hasil kerja terbaik,” papar Kemas.

Belum habis Gen Y, muncul Gen Z

Gen Y memang belum usai usia produktifnya. Namun, secara perlahan kalangan Gen Z mulai memasuki dunia kerja. Jobplanet juga memiliki data terkait dengan perilaku kerja Gen Z. Dalam risetnya Jobplanet memasukan kalangan Gen Z dalam kategori umur 18-20 tahun.

Riset yang diperoleh menemukan bahwa jika dibandingkan dengan Gen X dan Gen Y, karyawan Gen Z memiliki tingkat kesetiaan yang paling rendah terhadap pekerjaan mereka. Sebanyak 57,3% dari total responden Gen Z berpindah kerja setelah satu tahun bekerja di suatu tempat.

“Kebanyakan dari Gen Z yang telah memasuki dunia kerja adalah lulusan SMU dan SMK, atau bekerja sambil kuliah, karena kebanyakan dari generasi ini masih berada dalam usia sekolah. Mereka yang telah memasuki dunia kerja saat ini berprofesi sebagai pekerja kerah biru dan tak segan untuk sering berganti pekerjaan, bahkan lebih sering ketimbang Gen Y,” tutup Kemas.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

 

Related