Merek Motor Non-Jepang Bisa Raup Pasar di Indonesia, Tapi…

marketeers article
Penjualan TVS meningkat di 2016

Potensi pasar motor di Indonesia sangat besar. Tahun ini, penjualan motor nasional di kisaran 6 jutaan. Angka ini berpotensi akan terus naik, mengingat di tahun 2014 penjualan motor nasional pernah mencapai 7,8 juta unit.

Prospek pasar motor nasional ini tentunya menjadi incaran banyak merek sepeda motor dari berbagai negara. Memang, sementara ini merek-merek motor asal Jepang masih menjadi pemain utama di pasar Indonesia. Namun, bukan berarti merek non-Jepang tidak bisa eksis di sini.

Apa yang membuat merek-merek non-Jepang bisa meraup pasar di negara ini? Menurut Deputy GM Marketing TVS Indonesia Rizal Tandju, sekarang ini ada tren-tren yang berkembang dalam preferensi pembelian sepeda motor di masyarakat Indonesia.

Tren yang paling mengemuka adalah cara pandang soal sepeda motor yang sekarang dipandang sebagai bagian gaya hidup. Bukan hanya sebagai moda transportasi saja. “Sekarang ini, banyak segmen baru yang terbentuk. Contohnya, segmen yang mengutamakan value, ada juga segmen penyuka touring, dan lainnya. Di segmen-segmen inilah motor non-Jepang, seperti TVS, bisa masuk,” katanya.

Model dan tampilan juga menjadi pertimbangan konsumen saat memilih sepeda motor. Dengan kata lain, merek-merek motor non-Jepang harus punya tampilan yang menarik di setiap segmen yang dimasukinya. Kalau modelnya biasa-biasa saja, tentu kurang dilirik oleh konsumen.

Hal berikutnya yang bisa membuat merek motor non-Jepang bisa berkompetisi adalah lewat harga. Merek non-Jepang harus menawarkan harga yang kompetitif dengan teknologi dan kualitas yang tidak kalah dengan merek Jepang.

“Sekarang ini, yang dibutuhkan atau wajib dilakukan oleh merek non-Jepang adalah membangun kepercayaan di mata konsumen Indonesia. Hal itu mulai dari produk hingga layanan purna jual. Inilah yang sekarang sedang TVS bangun. Kami punya TVS Home Service untuk servis reguler dan kondisi darurat,” pungkasnya.

    Related