Microsoft Gencar Perkenalkan Teknologi Komputasi Awan Intelijen

marketeers article
microsoft azure

Perkembangan teknologi yang pesat telah mendorong perusahaan untuk melakukan transformasi teknologi. Studi Microsoft Asia Digital Transformation 2018 menemukan, 79% organisasi di Indonesia tengah berjalan menuju transformasi digital. Microsoft meyakini, komputasi awan intelijen dapat meningkatkan performa kerja perusahaan. Lalu, apa sebenarnya komputasi awan intelijen ini? Dan mengapa Microsoft begitu gencar memperkenalkan teknologi ini?

Berbicara mengenai komputasi awan, Cloud and Enterprise Business Group Lead Microsoft Indonesia Yos Vincenzo mengatakan masih banyak pihak yang kerap salah paham.

“Banyak dari kita yang mengartikan komputasi awan dengan penyimpanan foto di web, streaming musik, atau mengecek e-mail saat berada dalam perjalanan. Padahal, inovasi smart city, mobil pintar, dan erbagai teknologi robotik didukung pula dengan komputasi awan,” jelas Vincenzo di Jakarta, Selasa (13/03/2018).

Bagi Microsoft, teknologi ini merupakan sendi bagi perusahaan ke depan. Microsoft pun nampak tak mau kehilangan peluang pasar. Pasalnya, data yang mereka temukan di lapangan menunjukkan 79% organisasi di Indonesia tengah mengarah ke ranah digital.

Microsoft pun  memanfaatkan setiap kesempatan yang potensial untuk memperkenalkan teknologi komputasi awan intelijen mereka, Awan Hybrid Microsoft. Tak tanggung-tanggung, Microsoft Indonesia menggelar Azure Cloud Summit di Jakarta untuk meningkatkan pengetahuan individu dan organisasi tentang teknologi komputasi awan intelijen.

“Komputasi awan merupakan jantung transformasi bisnis digital, dan juga strategi dan pertumbuhan Microsoft. Dasar dari komputasi awan Microsoft adalah Azure, sebuah teknologi komputasi awan hybrid global yang terpercaya untuk perusahaan,” kata Vincenzo dalam gelaran tersebut.

Lebih jauh Vincenzo menjelaskan, Microsoft percaya bahwa komputasi awan intelijen dapat membantu bisnis dalam mengoptimalkan kinerja mereka dalam memulai perjalanan transformasi digital.

Studi Microsoft Asia Digital Transformation 2018 menemukan, transformasi digital dapat meningkatkan produktivitas, margin keuntungan, tingkat perolehan pelanggan, dan pendapatan dari produk dan layanan yang sudah ada maupun yang baru. Manfaat ini diprediksi dapat meningkat minimal 30% dalam waktu tiga tahun mendatang. Tak heran, jika Microsoft kemudian gencar memperkenalkan teknologi ini sejak awal.

Editor: Sigit Kurniawan

Related