Mitsubishi Targetkan Penjualan Kendaraan Niaga Tumbuh 10%

marketeers article
Mitsubishi kejar target naik 10%

Setelah mengalami pukulan telak di tahun 2016, para pemain di pasar kendaraan niaga menatap optimistis tahun ini. Beragam indikator, baik itu secara makro dan mikro, menjadi pendorong harapan bahwa di tahun ini pasar kendaraan niaga akan kembali bangkit. Tahun lalu, pasar kendaraan niaga, dari kelas truk ringan ke atas, mengalami penurunan hingga 12,4% dibanding tahun sebelumnya.

Salah satu indikasi yang menjadi acuan para pemain di pasar kendaraan niaga adalah mulai membaiknya harga-harga komoditas. Kemudian, prediksi pertumbuhan ekonomi oleh lembaga-lembaga yang berkompeten, yang berkisar di angka 5,1% hingga 5,4% juga menjadi angin segar bagi para pemain otomotif di segmen kendaran niaga.

“Dampak nyata dari pembangunan infrastruktur pun mulai terasa sejak akhir tahun lalu. Kami harap tren-tren tersebut akan terus berlanjut di tahun ini. Sehingga, target pertumbuhan penjualan bisa tercapai,” kata Duljatmono, Director of MFTBC Marketing Division PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors, hari ini, (10/02/2017).

Tahun ini, Mitsubishi  mematok target penjualannya di kendaraan niaga bisa tumbuh 10% dibanding tahun lalu, yang angka penjualannya mencapai 33.061 unit. Sedangkan untuk total market pasar kendaraan niaga nasional diprediksi bisa tumbuh sekitar 6% dari tahun lalu mencapai 72.208 unit.

“KTB optimistis bahwa di tahun 2017 ini pasar kendaraan niaga akan bangkit. Banyak potensi yang bisa meningkatkan pasar kendaraan niaga ini. Di antaranya, pembangunan ruas tol Trans-Jawa dan Trans-Sumatera,” tambah Duljatmono.

Ada beberapa peluang yang bisa diambil oleh Mitsubishi, yakni di sektor infrastruktur dan logistik. Untuk menyasar pasar ini, merek ini mengandalkan produknya, yakni Colt Diesel dan Mitsubishi Fuso. Colt Diesel merupakan produk yang bermain di segmen light duty truck (LDT) yang sudah menembus penjualan 1 juta unit pada akhir Januari 2017 lalu.  Sedangkan Mitsubishi Fuso masuk di segmen medium duty truck (MDT).

Duljatmono menambahkan bahwa ada peluang baru di kelas high duty truck (HDT) & bus yang bisa digarap Mitsubishi. Sebab di kelas HDT ini, Mitsubishi mengalami pertumbuhan pangsa pasar. Tahun 2015, di kelas ini pangsa pasar Mitsubishi hanya 0,1%, namun di tahun lalu menjadi 1,1%. Di Mitsubishi sendiri, kelas HDT hanya menyumbang 6% dari total penjualan. Sisanya, LDT dengan kontribusi 75% dan MDT menyumbang 19%.

Kualitas Service

Di pasar kendaraan niaga, selain ketahungguhan produk, kekuatan service terutama layanan purna jual, menjadi faktor yang sangat menentukan. Sebabnya, kendaraan ini digunakan untuk menjalankan roda bisnis. Jadi, bila kendaraan tidak bisa dioperasionalkan karena hal teknis, pengusaha akan menanggung rugi.

Untuk itulah Mitsubishi terus meningkatkan kualitas servisnya. Ada tiga value yang merupakan terjemahan dari semangat “Andalan Bisnis Sejati”. Ketiga value itu adalah zero down time, best lifecycle value, dan customer business consultant.  Selain ketiga value tersebut di atas, Mitsubishi juga akan memperkuat layanan purna jual dengan melakukan re-energizing after sales service.

“Sejalan dengan tagline terbaru Mitsubishi untuk pasar Indonesia, yakni BRAND NEW DAY dengan salah satu elemennya Brand New Service, maka  kami mengenalkan  fasilitas perbaikan Bodi & Cat kendaraan dengan kualitas dan mutu standar Mitsubishi di Lampung. Penambahan fasilitas ini merupakan bagian dari komitmen KTB dan diler dalam meningkatkan pelayanan dan kenyamanan konsumen dengan layanan one stop service yang melengkapi layanan 3S sebelumnya menjadi 3S + BC (Bodi & Cat),” kata Hisashi Ishimaki, Presiden Direktur PT KTB.

Ia menambahkan, KTB mentargetkan ada 10 diler dilengkapi dengan fasilitas BC ini pada 2017 mendatang. Hingga Februari 2017, KTB telah membuat fasilitas Mitsubishi Bodi & Cat di tiga kota, yakni Bandung, Bekasi, dan Lampung.

Related