MKNT Fokus Pasarkan Pulsa Isi Ulang Di Daerah

marketeers article

Sebagai distributor pulsa Telkomsel yang melayani tiga wilayah Jawa, Bali, dan Sumatera, PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (MKNT) melihat ada tantangan dalam mendistribusikan pulsa agar merata di setiap kota. Menurut Direktur Utama MKNT Jefri Junaedi, masih banyak kota di daerah yang belum sepenuhnya terjangkau layanan MKNT.

Jefri bilang, sampai dengan Juli 2018, pihaknya memiliki setidaknya 175 ribu peritel. Para pedagang pulsa eceran itu melayani 79 outlet Telkomsel Distribusi yang tersebar di 16 kluster yang ada di Pulau Jawa, Bali dan Sumatera. Jumlah ini belum termasuk gerai-gerai utama seperti GraPari dan cabang diler resmi yang terdapat daerah.

“Kami terus mengupayakan agar aset-aset MKNT di daerah bisa bertumbuh sebaik mungkin untuk membantu optimalisasi distribusi produk telekomunikasi yang selalu ramai permintaannya,” paparnya.

Pembangunan infrastruktur dalam rangka memperluas jaringan internet di daerah yang dilakukan para operator telko turut berdampak pada tingginya permintaan konsumen terhadap produk pulsa dan paket internet. Sebagai distributor resmi Telkomsel, MKNT dituntut mampu memenuhi permintaan pelanggan dan memastikan stok produk di setiap cabang selalu terpenuhi.

Sampai saat ini, MKNT menyalurkan produknya pada 74 kantor cabang dengan total 31 unit GraPari dan 43 mobile gallery di Indonesia. Jumlah ini diyakini perseroan merupakan salah satu diferensiasi yang dimiliki MKNT di daerah.

“Keberadaan kantor-kantor cabang di daerah ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk terus memberikan layanan yang berkualitas bagi konsumen MKNT khususnya di daerah,” tambah Jefri.

Berdasarkan segmen bisnisnya, penjualan MKNT sampai saat ini masih ditopang oleh pulsa isi ulang yang berkontribusi pada laba bersih lebih dari 95%. Guna menjaga kepercayaan kepada konsumen dan juga para stakeholders-nya, manajemen internal mulai mengadopsi ekosistem digital yang dapat mengukur secara tepat seberapa besar serapan produk di setiap kluster.

“Hal ini berguna bagi kami untuk mengalokasikan produk-produk kepada peritel dengan jumlah yang tepat sasaran. Transisi menuju ekosistem digital di internal perusahaan kami yakini bisa mendorong proses distribusi yang lebih fokus dan efisien untuk pasar,” tutup Jefri.

Editor: Sigit Kurniawan

 

Related