Modalku Telah Cairkan Pinjaman Hingga Rp 5,2 Triliun

marketeers article
81031593 smartphone in hand with message p2p. peer to peer lending concept.

Terhitung sejak berdiri pada Januari 2016, Modalku, salah satu perusahaan peer to peer lending (P2P Lending),  telah mencapai total pencairan modal usaha sebesar Rp 5,2 triliun bagi UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) di Indonesia, Singapura, dan Malaysia.  Indonesia merupakan pasar terbesar Modalku dengan kontribusi lebih dari Rp 3,1 triliun.

Peningkatan total pencairan dana UMKM Modalku pun semakin pesat. Angka total pencairan di Asia Tenggara naik Rp 1 triliun dari bulan Januari 2019 hingga akhir Maret 2019. Hal ini menunjukkan semakin besar dan semakin cepatnya jangkauan Modalku terhadap UMKM di Asia Tenggara hanya selama 3 bulan pertama tahun 2019.

Pertumbuhan yang terjadi sejalan dengan visi Modalku, yaitu memajukan perekonomian dengan memberdayakan UMKM lokal. Adanya akses modal usaha bagi UMKM yang berpotensi akan mendorong pertumbuhan bisnis lokal dan selanjutnya memajukan makroekonomi.

“Modalku tergolong perusahaan yang muda dan masih banyak hal yang ingin kami lakukan untuk mencapai sebanyak mungkin UMKM di Indonesia serta mendapatkan kepercayaan mereka. Kami ingin supaya ke depannya inklusi keuangan dapat tercapai, sehinga semua orang memiliki akses ke layanan finansial dan tergabung dalam sistem keuangan formal. Cara Modalku adalah berkontribusi melalui penyediaan modal usaha ke segmen UMKM yang selama ini underserved atau kurang terlayani oleh institusi konvensional,” kata Co-Founder & CEO Modalku Reynold Wijaya dalam siaran persnya.

Selain di Indonesia, Modalku juga beroperasi di Singapura dan Malaysia di bawah nama Funding Societies. Sebagai perusahaan teknologi finansial yang baru berdiri 3 tahun, startup anak bangsa ini telah mencairkan lebih dari 350.000 pinjaman di Asia Tenggara dengan tingkat default (gagal bayar) tergolong rendah yaitu 0,76%. Ini menunjukkan bahwa meskipun angka pencairan meningkat pesat, pertumbuhan Modalku dilakukan secara sehat. Dimulai tahun 2019, Modalku aktif melayani segmen pedagang mikro yang memiliki kebutuhan signifikan akan pinjaman tanpa agunan.

Dimulai tahun ini, Modalku memperluas cakupan pembiayaan ke segmen mikro. Sesuai kebutuhan segmen, layanan mikro Modalku dibuat tanpa agunan, cepat, dan mudah. Struktur pinjaman pun memungkinkan angsuran mingguan dengan bunga terjangkau, agar peminjam dapat menjalankan tujuannya mengembangkan usaha. Jumlah pinjaman dimulai dari Rp 3 juta, dengan jangka waktu pinjaman hingga 1 tahun.

“Sektor UMKM berdampak besar bagi perekonomian Indonesia. Data terbaru Kementerian Koperasi dan UKM menunjukkan bahwa UMKM Indonesia berkontribusi atas 60% dari PDB negara. Saat bicara soal UMKM, pedagang mikro dan warung tak bisa lepas dari diskusi.   Karena itu, Modalku semakin fokus menyalurkan pinjaman modal usaha tanpa agunan bagi pedagang mikro dan warung,” tambah Fajar Adiwidodo, selaku VP of Product Modalku.

Modalku menyediakan layanan Peer-to-Peer (P2P) Lending,  untuk UMKM yang berpotensi bisa mendapatkan pinjaman modal usaha tanpa agunan hingga Rp 2 miliar. Pinjaman ini  didanai oleh pemberi pinjaman platform (individu atau institusi yang mencari alternatif investasi) melalui pasar digital.

Di tahun 2018, Modalku menerima pendanaan seri B sebesar Rp 350 miliar dalam ronde investasi yang dipimpin SoftBank Ventures Asia. Ini adalah pendanaan seri B terbesar yang pernah diraih suatu platform P2P lending dari Asia Tenggara. Saat ini, Modalku adalah platform P2P lending terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara.

    Related