Mondelez Jual Snack Lewat Konten Iklan Digital

marketeers article

Sejalan dengan arahan global untuk memanfaatkan kanal digital sebagai media beriklan, Mondelez Indonesia mulai meluncurkan berbagai konten iklan video yang disebar melalui YouTube ataupun Facebook. Melalui salah satu brand-nya, Oreo, perusahaan yang hadir sejak 2013 ini meluncurkan sebuah video berjudul Kisah Dua Tetangga. Sejak seminggu tayang di YouTube, video ini telah disaksikan oleh 675.000 penonton.

Senior Manager Marketing Oreo Indonesia Ita Karo Karo Fernandez menjelaskan, Selain YouTube, Mondelez juga berinvestasi di Facebook Ads dan Twitter Ads. Perusahaan yang sebelumnya dilkenal dengan nama Kraft Foods ini juga memanfaatkan situs online yang tengah menjadi hits di kalangan netizen. “Tahun lalu, realisasi iklan digital masih 10% dari bujet iklan kami. Sisanya didominasi iklan televisi, radio, dan media cetak. Tahun ini, diharapkan porsi konten digital menjadi lebih dari 10%,” ucap Ita di Jakarta, Selasa, (30/6/2015).
 
Sebelumnya, Mondelez International telah menjalin kesepakatan dengan Facebook untuk memproduksi konten digital. Konten berbentuk video kreatif ini dibuat untuk mendorong pembelian makanan ringan secara online. Bersama Dentsu Aegis Media, kerja sama ini bakal dijalankan di 52 negara, termasuk Brazil, Prancis, India, Inggris, Amerika Serikat, Timur Tengah, dan Indonesia.
 
“Facebook sebagai pelaku mobile nomor satu di dunia mampu menjangkau konsumen milenial, yang merupakan target utama kami. Hal itu membuat kerjasama kami sangat berharga,” kata Cindy Chen, Global Head of e–Commerce Mondelez International dalam keterangan persnya.
 
Tak hanya masuk ke ranah digital, inovasi produk juga tak luput dari perhatian Mondelez. Untuk produk Oreo misalnya, sejak pertama kali diluncurkan di Indonesia pada tahun 2000, Oreo telah menawarkan berbagai varian baru, seperti Oreo Soft Cake, Oreo Golden, Oreo Ice Cream, dan Mini Oreo. Biskuit yang secara internasional berusia 100 tahun ini juga meluncurkan Oreo rasa kelapa dengan merek Oreo Coconut Delight, yang dipasarkan khusus untuk market Indonesia.
 
“Hasil riset AC Nielsen menyebut, pertumbuhan biskuit kelapa tumbuh 8,5% di Indonesia, lebih besar dari rasa plain (6,2%), dan cokelat (7,8%). Meskipun, secara volume, biskuit kelapa berada di posisi ketiga setelah dua varian tersebut,” jelas Ita.

Related