Niat Ciptakan Unicorn Baru, Kran Investasi Harus Dibuka Lebar

marketeers article
50042289 investing into idea isometric flat vector concept. idea plus investor is a huge profit.

Niat pemerintah Indonesia untuk menambah perusahaan rintisan yang menjadi unicorn pada tahun depan layak diapresiasi. Namun, pemerintah menyadari bahwa perusahaan-perusahaan rintisan ini membutuhkan investasi dalam mengembangkan bisnisnya. Sebab itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar Konvensi Internasional Next Indonesia Unicorn (NextIcorn): Digital Paradises Weekend. Platform NextICorn menyederhanakan dan mempromosikan startup potensial Indonesia kepada pemodal ventura dan investor dari seluruh dunia.

“Kami menyediakan platform yang dapat mempertemukan perusahaan berbasis teknologi atau startup digital potensial dan terkurasi di Indonesia dengan modal ventura global. Tujuannya mempersingkat proses berinvestasi dengan menyediakan investor yang serius dari seluruh dunia dengan start-up Indonesia agar mudah menjadi unicorn,” ujar Menteri Kominfo Rudiantara seperti dikutip dari keterangan resmi Kemenkominfo.

Konferensi ini mengundang para investor paling terkemuka dari pasar-pasar utama di seluruh dunia untuk berinteraksi dengan para pengusaha terkemuka Indonesia, investor teknologi lokal, dan perwakilan pemerintah di Bali.

NextICorn terakhir  pada Mei 2018 telah berhasil menciptakan permintaan lebih dari 2.000 permintaan pertemuan antara investor dan perusahaan yang dikurasi. “Di mana 1.035 pertemuan berhasil difasilitasi hanya dalam waktu 1,5 hari. Kami telah mencatat 294 tindak lanjut sejak acara tersebut dengan beberapa yang telah diubah menjadi transaksi,” jelas Rudiantara.

Rudiantara optimistis Indonesia akan dapat menarik investor lebih banyak untuk sektor ekonomi digital. Setidaknya ada lima faktor yang menjadi penarik minat investasi di Indonesia. Pertama, pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir relatif stabil.

Ke-dua, Indonesia memiliki kepercayaan yang tinggi dari para investor untuk berinvestasi. Ke-tiga, terjadi peningkatan signifikan dalam lingkungan peraturan seperti kemudahan berusaha. Ke-empat,  indonesia memiliki prospek sebagai negara ekonomi terbesar ke-5 di dunia tahun 2030.

Kelima, pada tahun 2030 juga Indonesia akan menembus angka 135 juta kelas konsumen. Pada tahun 2030 Indonesia memiliki 180 juta penduduk usia produktif,” pungkasnya.

Related