Nielsen Ungkap Tiga Perubahan Sistematik Konsumen Kecantikan

marketeers article
Close-up portrait of beautiful girl looking at the camera with a towel on her head applying facial clay mask and beauty treatments lying on a table in spa near yellow flower and two plates

Ada beberapa poin yang perlu diperhatikan para pemain dalam merancang strategi bisnis di sektor ini. Pasalnya, sebuah survei yang dirilis Nielsen pada 2018 mengenai The Future of Beauty menunjukkan, terdapat tiga perubahan sistematik pada karakteristik konsumen kecantikan saat ini, meliputi natural, personal, dan connected. Tiga hal ini dinilai mendefinisikan kembali masa depan industri kecantikan.

Hal pertama yang disoroti adalah meningkatnya kepedulian konsumen pada produk organik atau alami. Seperti halnya makanan organik dan perlengkapan rumah tangga, konsumen di dunia kecantikan pun kian tertarik pada jenis produk alami.

“Konsumer saat ini, terlebih generasi milenial dan Z lebih cenderung menginginkan produk yang alami. Mereka concern terhadap isu-isu lingkungan. Selain melihat dampak yang diberikan perusahaan terhadap lingkungan, mereka juga cenderung mencari produk yang berbahan dasar alami,” jelas Slamet Sudijono, Digital and Marketing Director The Body Shop Indonesia kepada Marketeers.

Kedua, konsumen di bisnis kecantikan kian menuntut hal yang bersifat personal. Para pemain akan lebih kesulitan dalam membidik pasar mereka. Pasalnya, tak lagi relevan pengotakan dalam industri kecantikan. Keinginan konsumen beragam sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masing-masing individu. Seringkali, konsumen dengan karakteristik ini datang dari para milenial.

“Perubahan perilaku tersebut tak lepas dari perkembangan dunia digital dan media sosial. Perilaku generasi milenial dan Z saat ini begitu menginginkan personalisasi dan sangat cepat berubah. Mereka ingin mengekspresikan diri, baik dari segi kegiatan maupun tampilan,” ungkap Slamet.

Namun, Nielsen menilai selama para pemain mampu untuk menemukan apa kebutuhan dan keinginan para pelanggan muda yang mayoritas ingin tampil berbeda dengan yang lain, maka selama itu pula para pemain mampu bertahan. Pendekatan pemasaran pun harus disesuaikan secara lebih personal.

Terakhir, Nielsen menggambarkan konsumen industri kecantikan kini bersifat connected. Konektivitas membuat pembeli dapat meneliti dan membeli kapan saja dan di mana saja mereka mau. Ponsel menjadi perangkat pribadi yang umum mereka gunakan. Tak heran, jika pengeluaran konsumen untuk produk kecantikan secara online lebih cepat dan lebih besar dibandingkan hampir setiap kategori barang kemasan lain. Bisnis ini bergerak begitu cepat ke saluran online. Bahkan, Nielsen menemukan, hampir satu dari US$ 3 dihabiskan untuk membeli produk kecantikan secara online di Amerika.

Related