Optimisme Jalani Tahun Politik dengan Strategi OMNI

marketeers article

Dalam situasi apa pun, perusahaan ditantang untuk terus tumbuh. Termasuk dalam situasi khusus, seperti tahun politik 2019 di Indonesia. Pilihannya cuma ada dua, yakni pesimistis atau optimistis. Hal ini disampaikan oleh Hermawan Kartajaya, Founder dan Chairman MarkPlus, Inc. dalam MarkPlus Conference di Jakarta, Kamis (6/12/2018).

“Semangat optimistis selalu dihidupi oleh entrepreneur. Sebab itu, pelaku bisnis dan pemasar dalam menghadapi aneka situasi seperti tahun politik harus memiliki semangat entrepreneurial. Saatnya menjadi entrepreneurial marketeer, bukan hanya professional marketeer,” ujar Hermawan.

Hermawan mengingatkan, dalam memandang krisis, kacamata yang digunakan sangat menentukan. Tahun politik pun demikian. Apakah dianggap sebagai tahun berbahaya atau tahun peluang.

Orang pesimistik, sambung Hermawan, memandang dunia sebagai VUCA (volatility, uncertainty, complexity, dan ambiguity). “Di era post truth, orang pesimistis akan memandang dunia ini serba hoax dan penuh kebohongan. Tapi, orang optimistis akan mencari dan menemukan kebenaran. Orang optimistis juga akan piawai dalam mengelola paradoks di era sekarang,” ujar Hermawan.

Hermawan menawarkan strategi DAMO menyambut era tidak pasti. DAMO merupakan kependekan dari Discovery, Adventure, Momentum, dan Outlook. “Cara bertindak kita adalah mengintegrasikan paradoks atau OMNI. Meski mesin bakal mendominasi, manusia tetap paling penting. Harus ada integrasi machine dan human. Online penting tapi offline juga penting. Semakin online, yang offline harus semakin bagus,” kata Hermawan.

Selain itu, Hermawan berpesan, perusahaan harus tetap memegang pemasaran dasar. Perusahaan harus memegang teguh PDB (Positioning, Differentiation, Brand). “Jangan tergoda untuk mengubah DNA perusahaan, meski strategi DAMO harus diterapkan agar tetap relevan serta tetap menjalankan OMNI way dengan mengintegrasikan paradoks,” katanya.

Related