Pariwisata Jadi Kontributor Pertumbuhan Ekonomi Asia Tenggara

marketeers article
Beach chairs and colorful umbrella on the beach in sunny day, Phuket Thailand

Salah satu kontributor utama terhadap pertumbuhan ekonomi Asia Tenggara dalam beberapa dekade terakhir adalah pertumbuhan pengeluaran pariwisata. Hal ini didorong oleh destinasi-destinasi wisata utama maupun destinasi-destinasi baru yang selama ini jarang diketahui.

Contohnya di saat Bangkok, Singapura, dan Kuala Lumpur terus menempati posisi-posisi utama dengan jumlah kedatangan internasional tertinggi, kota-kota di Vietnam, seperti Hanoi dan Ho Chi Minh kian bertumbuh dan berhasil menembus daftar sepuluh besar tahun ini. Popularitas destinasi-destinasi di Thailand, seperti Phuket, Pattaya dan Chiang Mai juga kian bertumbuh. Di Indonesia, selain Bali, destinasi yang sedang naik daung adalah Lombok, Labuan Bajo, dan kawasan Raja Ampat. Hal ini menunjukkan bahwa para wisatawan menjadi lebih berani untuk bereksperimen dan terbuka untuk mencoba destinasi-destinasi baru.

Pertumbuhan volume wisatawan yang berkunjung ke destinasi-destinasi yang selama ini jarang diketahui menunjukkan pemerintah dapat berinvestasi di destinasi-destinasi baru yang tengah berkembang untuk menciptakan persebaran pariwisata yang lebih merata di seluruh kota. Namun, untuk mencapai potensi yang maksimal dari strategi ini, investasi pada bidang infrastruktur di destinasi-destinasi yang lebih jarang diketahui menjadi sangat penting, baik dalam hal konektivitas ke lokasi-lokasi ini, maupun infrastruktur di dalam destinasi-destinasi itu sendiri, seperti kebersihan area publik, peningkatan akses terhadap air bersih, transportasi umum yang lebih efisien, maupun inklusi keuangan yang lebih baik bagi toko-toko yang terdapat di kota-kota ini.

Salah satu contoh pembangunan yang tidak berkelanjutan terjadi di Filipina. Boracay, sebuah destinasi pantai populer di negara ini, ditutup untuk sementara waktu bagi para turis pada April hingga Oktober tahun ini. Alasannya, destinasi ini tidak mampu memberikan dukungan infrastruktur yang dibutuhkan untuk mendorong pertumbuhan pariwisata yang berkelanjutan. Hal ini menyebabkan kerugian yang cukup signifikan akibat berkurangnya pemasukkan dari kunjungan wisatawan mancanegara.

“Tidak ada satu entitas pun yang dapat menyelesaikan tantangan-tantangan ini sendirian, dan Mastercard percaya bahwa kerja sama antara pemerintah dan sektor swasta dapat mempercepat peningkatan kualitas hidup, memberikan pengalaman sehari-hari yang efisien dan mudah, serta menciptakan perubahan, terutama di area-area yang memiliki visibilitas dan pertumbuhan tinggi seperti sektor pariwisata,” kata Rupert Naylor, Senior Vice President of Mastercard Advisors di Asia Pasifik.

Meskipun banyak destinasi-destinasi unggulan telah melakukan investasi dalam bidang infrastruktur, masih terdapat peluang untuk melakukan inovasi berkelanjutan di bidang manajemen tujuan wisata dan pengalaman wisatawan, guna menarik wisatawan baru maupun mempertahankan wisatawan loyal. Inisiatif-inisiatif ini dapat membantu menciptakan lapangan pekerjaan baru, meningkatkan standar kehidupan penduduk setempat, dan pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi.

Kunjungan wisata juga berpotensi memacu perkembangan ekonomi di negara-negara yang memiliki pertumbuhan PDB yang rendah, sehingga dapat meningkatkan pemasukkan dan menciptakan lapangan pekerjaan. Negara-negara yang memiliki peluang khusus untuk dapat memanfaatkan pemasukkan dari wisatawan inbound untuk meningkatkan pertumbuhan PDB negaranya termasuk Filipina, Singapura, dan Indonesia.

Pertumbuhan wisatawan yang didorong oleh tujuan bisnis dan pendidikan melahirkan sebuah peluang bagi kota-kota di Asia Tenggara untuk mendapatkan penghasilan lain di luar para wisatawan mancanegara yang berlibur. Data transaksi Mastercard menunjukkan bahwa selain pengunjung korporat dan pelajar, wisatawan yang berkunjung ke sebuah destinasi spesifik di kawasan Asia Tenggara, didorong oleh sebuah tujuan khusus. Contohnya, Thailand yang mendapatkan pemasukan tertinggi dari sektor kesehatan, Vietnam dari fine dining, serta Laos dan Myanmar dari paket perjalanan.

Editor: Sigit Kurniawan

Related