Pasar Fluktuatif, Bank Commonwealth Hadirkan Produk Tabungan Khusus

marketeers article

Guna terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, pekan lalu, Bank Indonesia (BI) kembali menaikkan suku bunga acuan (7-Days Reverse Repo Rate/7DRRR) menjadi sebesar 6% setelah sebelumnya, pada September, BI menaikkan suku bunga acuan menjadi 5,75%.

Kenaikan suku bunga ini tentunya memicu pelaku perbankan melakukan evaluasi bunga. Tak hanya melakukan evaluasi suku bunga kredit, pelaku perbankan juga melakukan evaluasi bunga simpanan. Evaluasi ini dapat meningkatkan suku bunga beberapa jenis produk simpanan seperti tabungan dan deposito. Meningkatnya suku bunga untuk jenis produk simpanan tersebut memberikan dampak positif, tak hanya bagi bank, tapi juga bagi masyarakat.

Head of Wealth Management & Retail Digital Business Bank Commonwealth Ivan Jaya menyebutkan bahwa kenaikan suku bunga merupakan salah satu komitmen Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan ekonomi serta dalam upaya menurunkan defisit neraca transaksi berjalan Indonesia. Selain itu, kenaikan suku bunga juga untuk mempertahankan daya tarik pasar keuangan Indonesia dengan mengantisipasi kenaikan suku bunga Amerika Serikat dalam beberapa bulan ke depan.

“Kenaikan suku bunga ini jangan dilihat negatifnya saja, tapi juga sisi positifnya. Kenaikan suku bunga ini memberikan peluang positif bagi masyarakat untuk menikmati bunga tinggi dari simpanannya, karena industri perbankan akan menyesuaikan bunga produk simpanan baik tabungan maupun deposito. Hal ini pun akan berdampak baik bagi bank karena pertumbuhan dana pihak ketiga akan meningkat,” jelas Ivan.

Salah satu produk simpanan yang dapat menjadi alternatif di saat kondisi pasar masih fluktuatif adalah Bonus Saver yang dihadirkan Bank Commonwealth sebagai solusi menabung secara mudah, fleksibel, dan optimal. Bonus Saver adalah produk tabungan yang menawarkan suku bunga setara dengan deposito, yaitu hingga 7% p.a. dengan adanya Bonus Bunga yang diberikan setiap tiga bulan. Bonus Saver hadir sebagai alternatif pilihan instrumen keuangan dengan bunga yang optimal dan dapat dinikmati selagi menunggu kondisi pasar stabil kembali.

Dengan Bonus Saver, masyarakat terutama di segmen affluent dapat menginvestasikan uang dengan bunga setara deposito namun tetap merasa nyaman ketika memerlukan dana untuk keperluan mendadak, karena dapat melakukan penarikan maupun setoran dana secara fleksibel seperti tabungan.

“Belum ada produk dengan mekanisme serupa di pasar. Kami selalu berupaya untuk menyediakan solusi perbankan yang memudahkan nasabah dengan hasil optimal,” tutup Ivan.

Editor: Sigit Kurniawan

Related