Paytren, Cara Baru Tingkatkan Inklusi Keuangan

marketeers article
43250752 secure payment message on a laptop screen.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai indeks inklusi keuangan nasional pada tahun ke tahun terus meningkat signifikan. Sebagai perbandingan, pada 2017 lalu indeks inklusi keuangan mencapai 63% dan untuk tahun depan ditargetkan mencapai 75%.

Guna memastikan target tersebut tercapai, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengharapkan inisiatif dan cara baru dalam memperluas jangkauan akses layanan keuangan kepada masyarakat.

“(Layanan keuangan untuk masyarakat) yang informal harus kita bisa dilakukan dengan cara baru dengan teknologi baru. Model Paytren ePayment ini salah satunya,” kata Rudiantara seperti dikutip dari keterangan resmi Kemenkominfo.

Rudiantara mengapresiasi Paytren eMoney sebagai cara baru untuk membantu Pemerintah RI dalam meningkatkan inklusi keuangan. Ketika mengupas kondisi akses keuangan masyarakat Indonesia, ia menyatakan saat ini lebih kurang 90 juta orang Indonesia yang mempunyai akses keuangan resmi.

Rudiantara menyebut teknologi ponsel bisa menjadi salah satu jalur atau sarana. “Kita punya setidaknya 230 juta orang Indonesia minimal yang punya satu ponsel. Itu adalah jalur bagi kita untuk meningkatkan inklusi keuangan,” jelasnya.

Pemerintah menargetkan inklusi keuangan Indonesia menjadi 75%. “(Angka) 75% insyallah dari sisi infrastruktur tidak ada masalah, dimana pun yang namanya jaringan seluler, 4G dan lain sebagainya jauh di atas 75%,” jelasnya.

Kehadiran Paytren eMoney dan layanan sejenis akan dapat menjadi pendorong percepatan inklusi keuangan. “Jadi, ini kesempatan emas bagi kita bagaimana kita sama-sama memanfaatkan paytren sebagai alat atau sarana untuk meningkatkan inklusi keuangan. Sebagai sarana atau alat bagi umat yang istilahnya un-bank untuk mendapatkan layanan keuangan,” ungkapnya.

    Related