Pemain Lama Juga Harus Terus Berinovasi

marketeers article

Meski dibayangi layanan kurir point to point menggunakan jasa ojek, pemain logistik TIKI masih merasakan pertumbuhan positif pada tahun 2016. Setidaknya omzet mereka dari tahun lalu sampai pertengahan tahun 2016 tumbuh 11%.

“Sekarang, pertumbuhan sektor e-commerce baik sekali. Porsi sektor itu di kami mencapai 20%. Memang, mayoritas sekitar 40% kontribusi berasal dari agen, sisanya korporasi dan ritel. Yang terakhir ini tumbuhnya cepat,” ujar Presiden Direktur PT Citra Van Titipan Kilat (TIKI) Yulina Hastuti.

Pertumbuhan ritel TIKI ternyata didorong dari sektor konsumen, khususnya segmen muda. Menurut perempuan bernama panggilan Lina tersebut, sekarang banyak anak muda yang memulai bisnis dan sudah mengenal TIKI sebagai jasa logistik. Lina tidak memungkiri bahwa TIKI memang berusaha menggaet konsumen lebih muda. Selain lewat skema sponsorship, TIKI mulai masuk ke sekolah-sekolah SMP dan SMA.

Untuk masuk ke pasar muda tersebut, Lina sadar bahwa harus ada inovasi terutama dari sisi teknologi. Sekarang TIKI sudah memiliki aplikasi smartphone untuk berbagai keperluan, mulai dari tracking pengiriman, cek tarif, sampai cek lokasi.

“Bahkan lewat aplikasi, sekarang konsumen bisa meminta penjemputan kurir. Kami akan datang dan konsumen tidak perlu ke luar rumah untuk kirim barang,” sambung Lina.

Teknologi lain adalah dengan menghadirkan mesin bernama Self Service Machine (SSM). Konsumen yang malas mengantre di kantor pengiriman TIKI dan berniat mengirim barang dengan ukuran tidak terlalu besar, bisa langsung masuk ke ruang SSM. Mesin tersebut memungkinkan konsumen melayani sendiri tanpa perlu bantuan customer service karena sudah berbasis digital. Di mesin itu juga terdapat alat penimbang, metode pembayaran digital lewat kartu kredit atau DOKU, dan setelah itu barang tinggal dimasukan ke mesin.

Setidaknya dalam waktu dekat, akan ada lima mesin di kantor-kantor TIKI Jakarta. Selain teknologi, Lina berencana terus menambah jaringan ke berbagai daerah Indonesia dengan memperbanyak gerai.

“Kami sekarang sudah punya 1.170 gerai kecil, di atasnya ada sub agen yang berjumlah 337. Di atasnya lagi ada 63 agen utama alias agen paling besar. Pada 2017, kami ingin tambah dua lagi agen besar,” tutup Lina.

Editor: Sigit Kurniawan

    Related