Pemasar, Ini Cara Mengelola Aplikasi Mobile Anda

marketeers article
Man holding smart phone with colorful application icons comming out

Apa saja langkah yang perlu dilakukan sebuah perusahaan untuk menentukan format aplikasi mobile? Titi Rusdi, CEO 7Langit, salah satu developer aplikasi mobile, hal pertama yang harus ditentukan adalah objektif dari aplikasi mobile itu. Setelah itu, menentukan fungsi-fungsi atau fitur yang perlu dimasukkan di aplikasi tersebut.

Dalam tahap tersebut di atas, harus ada diskusi antara pemilik brand dengan developer untuk menentukan fitur-fitur agar bisa menarik orang untuk mengunduh mobile apps tersebut.  “Kadangkala karena hanya sekadar ingin punya mobile apps, tidak memperhatikan mengenai fitur yang perlu masuk atau tidak. Jadinya, seperti memindahkan website ke mobile apps,” tambahnya.

Langkah penting selanjutnya adalah mengupayakan agar aplikasi mobile ini bisa tumbuh dengan organik. Menurut Direktur Bisnis Gitz Indonesia Ray Rizaldy, ada beberapa cara yang bisa dilakukan para brand pemilik aplikasi mobile. Di antaranya adalah menggunakan App Store Optimization (ASO). Metode ini memiliki prinsip sama dengan Search Engine Optimization (SEO).

“Di ASO, juga harus menggunakan keyword-keyword yang tepat. Lalu, penamaan aplikasi mobile yang bagus dan penempatan-penempatan screenshot gambar yang high quality. Kemudian, aplikasi tersebut sering melakukan update, baik itu fitur dan konten,” jelas Ray.

Adanya, update ini membuat user secara tidak langsung akan diingatkan bahwa di smatphone-nya ada aplikasi mobile A atau B. Ray menambahkan bahwa ada sebuah studi yang menyebutkan bahwa setiap pemillik smartphone bisa mengunduh kurang lebih 30 aplikasi mobile, namun hanya antara 8 hingga 9 aplikasi saja yang sering digunakan. “Nah, kita harus bisa membuat aplikasi kita bisa masuk ke jajaran 10 besar aplikasi mobile yang paling sering digunakan oleh konsumen,” kata Ray.

Titi menambahkan, fitur-fitur yang ada di aplikasi mobile tersebut juga menentukan pertumbuhan dari aplikasi tersebut. Aplikasi mobile akan terus diunduh orang bila memiliki fitur-fitur yang fungsinya dibutuhkan oleh konsumen dalam keseharian walaupun aplikasi itu. Minimal dalam sebulan aplikasi itu digunakan beberapa kali.

Strategi fitur yang fungsional inilah yang coba diadopsi oleh ANAVIGO, aplikasi mobile milik Astra International. Aplikasi ANAVIGO dikembangkan oleh Astra untuk memberi kemudahan dan menambah kenyamanan para pengendara dan pengguna selama dalam perjalanan.

ANAVIGO memiliki fitur-fitur unggulan yang membantu pemudik dalam perjalanan yakni Trip Plan, fitur yang membantu merencanakan rute perjalanan yang akan ditempuh. Masukkan lokasi titik keberangkatan dan tujuan, Trip Plan ANAVIGO akan memberikan beberapa alternatif rute yang dapat dipilih. Fitur ini kurang lebih sama dengan Google Map dan Waze.

Lalu, ada fitur Find Places, membantu penggunanya menemukan lokasi tempat-tempat menarik atau sesuai kebutuhan selama perjalanan. Pada jarak tertentu dari lokasi penggunanya, fitur Find Places ANAVIGO akan memberikan informasi lokasi restoran, ATM, SPBU, hotel, tempat ibadah atau tempat rekreasi.

Kemudian, ada fitur Traffic report, fitur ini akan memberikan informasi lalu lintas terkini di sepanjang rute perjalanan. Informasi lalu lintas yang diberikan di ANAVIGO dikutip dari Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya dan Marga Manadala Sakti (MMS). Di fitur ini pengguna juga dapat saling berbagi informasi lalu lintas dengan sesama pengguna ANAVIGO.

Nah, bagi Anda yang ingin menggunakan aplikasi mobile, petakan dulu tujuan dan fungsi yang ingin dicapai. Soal biaya sangat bervariasi. Bila diibaratkan seperti membangun rumah, biayanya pasti akan terus bertambah. Belum lagi mengisi perabotannya. Demikian pula dengan aplikasi mobile, semakin rumit fiturnya, makin mahal harganya.

 

    Related