Menjadi rumah bagi empat perusahaan startup yang meraih gelar Unicorn, tak heran jika Indonesia kedatangan banyak pemain stratup teknologi dari berbagai belahan dunia. Di satu sisi, geliat pertumbuhan bisnis startup di Indonesia mendorong ketersediaan ruang kerja yang fleksibel bagi pemain bisnis yang lekat dengan kultur dinamis. Bisnis co-working space pun mulai bermunculan di berbagai lokasi di Indonesia.
Keberadaan co-working space dinilai Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dapat memberikan kesempatan kepada anak-anak muda agar lebih kreatif dan inovatif. Sebab, teknologi di era revolusi industri 4.0 berbeda dengan era sebelumnya.
“Dalam revolusi industri 4.0, perkonomian tidak lagi berbasis kepada modal tetapi berbasis kepada SDM,” jelas Airlangga di Jakarta, Jumat (17/05/2019).
Sebagai pemain bisnis co-working space, Co-Founder and Chief Operating Officer JustCo Liu Lu mengatakan, kebutuhan akan ruang kerja fleksibel dengan kultur dinamis memang tengah dicari milenial Indonesia. Pasalnya, mereka meyakini ruang kerja seperti dapat membangun kolaborasi dan mengasah kreativitas mereka.
“JustCo di Sequis Tower dirancang bagi para milenial Jakarta untuk memenuhi kebutuhan akan gaya kerja yang fleksibel dan terintegrasi dengan kehidupan kerja yang baik. Co-working space yang nyaman dan dapat diandalkan dapat membantu mereka dalam meningkatkan kreativitas, inovasi, dan produktivitas,” jelas Liu Lu kepada Marketeers.
Selain pihak swasta, pemerintah pun turut mendorong pembangunan co-working space. Upaya ini telah dilakukan di beberapa daerah melalui kerja sama dengan universitas. Sejumlah daerah yang sudah memiliki coworking space tersebut, antara lain di Bandung, Batam, Bali, Makassar dan Palu.
“Coworking space ini akan didorong dengan palapa ring dan digitaliasasi infrastruktur, yang ditargetkan bisa selesai sampai ke Papua. Kalau ini bisa berjalan, saya optimistis talenta-talenta di daerah bisa tumbuh, terutama yang dekat dengan universitas,” terang Airlangga.