Pemprov Bali: Imlek Jadi Momentum Gaet Wisatawan China

marketeers article
Kintamani volcano and lake, view from Kabupaten Bangli Village

Pemerintah Provinsi Bali menargetkan kunjungan wisatawan China ke Bali pada tahun 2019 sebanyak 1,5 juta – 1,6 juta. Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali pada November 2018, kunjungan wisatawan China turun 37,51%, menduduki posisi ke-dua, yang sebelumnya selalu peringkat satu kunjungan tertinggi ke Bali.

Untuk dapat menggairahkan kembali kunjungan wisman China ke Bali, Wakil Gubernur Bali bersama pemangku kepentingtan pariwisata membuat festival Chinese New Year 2019 pada 6 Februari nanti bernama Balingkang Kintamani Festival 2019. Strategi ini digunakan untuk mengikat wisatawan China dengan hubungan budaya yang terjalin antara Bali dan China sejak zaman dulu.

Wisatawan China sejauh ini hanya menikmati atraksi wisata alam dan belum mengenal lebih jauh kebudayaan Bali. Padahal, budaya Bali dan China sangat erat kaitannya. Akulturasi Budaya Bali dan China sebenarnya sudah terjadi sejak zaman dahulu. Dibuktikan dengan adanya situs kerajaan Balingkang di Bali. Dengan adanya Balingkang Kintamani Festival inI, wisatawan China akan diperkenalkan dengan kebudayaan Bali serta bagaimana budaya tersebut pernah berinteraksi dengan kebudayaan China.

“Jadi, ini menggunakan pendekatan budaya, salah satu tools yang kita pakai,” kata Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Wakil Gubernur Bali.

Dengan festival ini, ia ingin mengembangkan daya tarik baru untuk Bali khususnya di Batur, Kintamani dengan mengangkat budaya. Festival yang dipusatkan di depan Pura Batur, Kintamani ini akan mengangkat cerita Dalem Balingkang. Tamu China sekitar 2.000 wisatawan yang ada di Bali diarahkan ke Batur. Festival ini akan menekankan pada alkulturasi budaya Bali dan China melalui kisah percintaan segitiga antara Raja Jaya Pangus, Putri Kang Cing We, dan Dewi Danu yang dikemas dalam bentuk parade budaya.

Untuk memaksimalkan festival ini, disediakan pemandu wisata yang berbahasa Mandarin.  Cerita juga akan dipadukan peninggalan sejarah kerajaan Balingkang di Kintamani, seperti kawasan pura. Harapannya, pertunjukan ini akan menjadi pengalaman yang unik untuk dinikmati wisatawan China.

Balingkang Kintamani Festival juga diharapkan bisa menjadi langkah awal revitalisasi pasar wisatawan Chinadi Bali yang sebelumnya sempat mengalami penurunan. Karakteristik wisatawan asal Tiongkok yang banyak mengandalkan rekomendasi dari keluarga dan kerabat serta ulasan media sosial saat memilih sebuah destinasi untuk berlibur, diperlukan strategi publikasi yang tepat.

Panitia akan menggunakan baik media masa asal Tiongkok maupun sosial media khusus, seperti WeChat dan Weibo untuk dapat menyiarkan dan mempublikasikan kesuksesan festival ini nantinya.

Editor: Sigit Kurniawan

Related