Motor keluaran Yamaha RX King dicap legendaris karena beberapa alasan, seperti cepat dan gesit. Dengan status meyakinkan itu, RX King punya cerita lain, yaitu konon sering dijadikan pilihan utama para bandit atau copet. Namun, sayangnya atau untungnya Yamaha tidak lagi memproduksi RX King.
Tapi sebagai kendaraan legendaris, tidak sedikit yang masih mencari walau sekarang tentu semua unit sudah berstatus bekas atau seken. Salah satu platform jual beli barang bekas OLX menunjukkan data betapa bekennya RX King hingga sekarang.
“Setiap harinya, di OLX ada yang mencari RX King sebanyak 400 ribu, entah mereka hanya iseng mencari atau memang betulan mau membeli. Padahal penjualnya sudah tidak banyak lagi. Bahkan, pencariannya mengalahkan motor beken, seperti Kawasaki Ninja yang “hanya” mengumpulkan 260 ribu search per hari,” ujar Head of Marketing OLX Edward Kilian di Jakarta pada Jumat (26/8/2016).
Perilaku unik pengguna OLX tersebut tidak hanya itu. Sebagai platform consumer to consumer, pastinya ada lagi isu lainnya yang relevan dengan tren saat ini. Salah satunya adalah fenomena Pokemon GO. Hobi pencarian monster berbasis virtual reality itu membuka kesempatan berbisnis baru dengan hadirnya sekitar 4.300 iklan terkait Pokemon Go setidaknya dalam satu bulan terakhir. Dari jumlah itu, sekitar 1.300 dihubungi oleh konsumen.
Apa yang ditawarkan? Ternyata ada yang menawarkan jasa berburu Pokemon Go dengan motor seharga Rp 50.000 dengan durasi selama satu jam. Selain menggunakan motor, tidak sedikit yang menggunakan mobil dengan harga jasa lebih mahal. Bahkan, untuk menarik konsumen para penyedia jasa menawarkan nilai lebih pada layanannya seperti pengisian daya lewat power bank. Selain Jakarta, penyedia jasa banyak muncul di Surabaya dan Makassar.
“Jual jasa akun Pokemon juga ada. Mereka menjual akun yang sudah cukup lengkap monster serta tinggi levelnya,” ungkap Edward.
Sementara, terkait perilaku unik konsumen di segmen lain, seperti smartphone, merek BlackBerry masih menjadi primadona bagi pencari barang bekas di OLX. Padahal, merek satu ini namanya sudah pudar. Ternyata, tidak bagi masyarakat pencari barang bekas di wilayah kota kedua, seperti Tangerang.
“BlackBerry bagi penduduk wilayah pinggiran adalah simbol prestisius walau di kawasan urban sudah pudar pamornya. Sekarang, di perkotaan kalau tidak perangkat Android, perangkat iOS dari Apple yang laris,” tutup Edward.
Editor: Sigit Kurniawan