Selama ini teknologi blockchain sering dikaitkan dengan dunia finansial. Padahal, blockchain memiliki kepabilitas untuk berkembang di luar industri finansial, salah satunya adalah pertanian. Namun, sebelum bisa diterapkans ecara keseluruhan untuk kemakmuran bersama di bidang pertanian, setidaknya kita semua perlu mengenal empat stakeholders utama dalam ekosistem blockchain di industri pertanian.
Terdapat empat pemangku kepentingan untuk menciptakan ekosistem yang berkelanjutan, terdiri dari: penyedia data (data provider); pembeli data (data buyer) yang membutuhkan data untuk proses pengambilan keputusan; kualifier data (data qualifier) yang menilai data; dan layanan bernilai tambah atau added value yang mengubah data menjadi informasi rujukan dan laporan.
Hasil penelitian McKinsey Research tahun 2015, menyatakan bahwa sekitar 30% dari produksi pertanian dan makanan terbuang sia-sia karena kurangnya informasi dan terjadi kerugian sekitar US$ 940 miliar setiap tahunnya. “Kami mulai dengan sektor pangan untuk mengimplementasikan sebuah pertukaran data agar data terbaru dapat diakses semua orang. Kami belajar bahwa ini hanya mungkin jika kami menyediakan insentif untuk berbagi data bagi semua pemberi data, termasuk petani,” kata Regi Wahyu, CEO HARA, startup yang bergerak dalam bidang pertukaran data berbasis blockchain.
Menurut Regi, HARA menampilkan penerapan platform pertukaran data terdesentralisasi, merujuk permasalahan pada ketersediaan informasi yang masih tidak merata menjadi hambatan dalam pembuat keputusan bisnis menjadi tidak efisien dan efektif, salah satunya dalam sektor rantai pasok makanan dan pertanian. HARA mencoba menghadirkan solusi inovatif untuk mengatasi akar permasalahan dari transparansi, ketersediaan, dan kegunaan data. Siklus dalam Platform HARA ini dapat memberi insentif kepada penyedia data dengan berbagi 80% hasil yang diperoleh dari data yang mereka bagi didalam platform.
“Kami percaya dengan menerapkan teknologi blockchain dapat menciptakan solusi inovatif dalam ekosistem HARA, sekaligus memastikan adanya transaksi yang transparan dan dapat dilacak oleh semua orang. Tujuan HARA adalah memberdayakan miliaran orang, kita tidak dapat melakukannya sendiri, diperlukan adanya kolaborasi,” Jelas Regi.
Atas idenya ini, HARA dipercaya untuk tampil sebagai finalis untuk acara Blockshow Oscar Europe 2018. Sebelumnya, HARA terpilih sebagai pemenang pilihan favorit pengunjung pada acara Blockshow Oscar di Roma, Italia. Tidak berhenti di Eropa, HARA juga menjejakan dan mengenalkan solusi inovatif dengan menjadi satu-satunya proyek blockchain Asia yang diundang menjadi pembicara dalam acara Climate Smart Agriculture (CSA) Summit yang bertempat di Kenya.
Editor: Eko Adiwaluyo