Pengguna Software Bajakan di Indonesia Sampai 90%

marketeers article

Salah satu kebiasaan yang sangat sulit untuk dihindari terutama oleh pengguna teknologi di Indonesia adalah menggunakan software bajakan. Mungkin sebagian besar dari pengguna menggunakan software bajakan untuk bekerja atau bermain games, terutama software-software seperti Microsoft Office.

Dengan masih besarnya pengguna perangkat lunak bajakan itu, sebenarnya pasar untuk perangkat asli masih sangat besar. “Kami dari Microsoft melihat bahwa masih ada sekitar 90% pengguna software di Indonesia adalah bajakan. Yang menggunakan software asli berarti hanya 10% saja. Artinya potensi pasar masih sangat besar,” ujar Consumer Channel Group Lead Microsoft Indonesia Budi Janto di acara ASEAN Marketing Summit 2015 di The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta, pada Jumat (9/10/2015).

Masalah harga masih menjadi restriksi sebagian pengguna perangkat elektronik seperti desktop atau notebook karena perangkat asli seperti Microsoft Office masih cukup mahal. Dan masalah edukasi masih menjadi tugas berat para pengembang software seperti Microsoft agar masyarakat mau membeli perangkat lunak asli dengan berbagai benefit dan keamanannya. Perangkat lunak bajakan tentu saja tidak dijamin keamanannya dan tidak punya benefit seperti ditawarkan oleh yang asli.

“Edukasi jelas. Kami dari Microsoft terus mengampanyekan benefit yang asli, dan kerugian bajakan. Kalau masalah harga, seharusnya sudah tidak mahal lagi untuk masyarakat Indonesia. Dengan uang sekitar Rp 500.000 mereka sudah mendapatkan Office 365, lengkap dengan berbagai software untuk bekerja seperti Word, Excel, Powerpoint, dan sudah diberi gratis penyimpanan gratis di cloud melalui OneDrive sebanyak 1 TB. Besar sekali dan berlaku untuk satu tahun. Dengan harga itu, konsumen mendapatkan banyak sekali keuntungan,” jelas Budi.

Apalagi sekarang ia melihat rupah mulai menguat terhadap dolar AS. Ini oportuniti untuk para pengembang software untuk meningkatkan penjualan mereka, terutama Microsoft yang software Office-nya banyak di-bundling dengan berbagai perangkat notebook, tablet, dan smartphone. Nah, bagaimana dengan Anda sendiri?

 

Editor: Hendra Soeprajitno

Related