Pentingnya Menjadi Authentic Brand di Era Millenial

marketeers article

Generasi millenial memiliki gaya hidup yang berbeda dari generasi-generasi sebelumnya. Generasi ini, meskipun bukan digital native, namun jauh lebih terpapar internet dibanding generasi sebelumnya.

Interaksi intens di antara mereka di dunia online pun berdampak pada karakter generasi ini. Salah satunya, cenderung menunjukkan jatidiri mereka. Sehingga, otentisitas pun menjadi salah satu karakter yang menonjol.

Karakter ini pun berpengaruh pada preferensi pilihan mereka pada suatu merek. Secara linier, generasi ini pun lebih memilih merek yang tampil secara otentik. Nah, tentunya menjadi tantangan bagi para merek untuk tampil otentik dan kekinian bagi kalangan millenial.

Menurut Founder & CEO TADA, saat ini kita hidup di age of distrust, yakni ketika orang sudah tidak percaya lagi sepenuhnya dengan iklan. Jadi, menjadi otentik adalah penting.

Ia mencontohkan bagaimana suatu merek motor menggunakan brand ambassador yang kesehariannya menggunakan mobil mewah. “Harus diingat bahwa The messenger is the message,” katanya di acara MarkPlus Conference 2019, hari ini (06/12/2018).

Untuk menjadi otentik kita juga bisa belajar dari brand-brand yang sudah berusia puluhan tahun. Salah satunya adalah Sari Ayu Martha Tilaar yang sudah berumur hampir empat dasawarsa.

Menurut Bryan Tilaar, Presiden Direktur PT Martina Berto Tbk., merek Sari Ayu selalu diterima oleh generasi beda zaman karena konsisten mengusung konsep Clean Beauty. “Kami konsisten tidak menerapkan animal testing, ramah lingkungan, dan selalu menunjukkan semangat nasionalisme,” katanya.

Berkat konsistensi ini tak heran bila selama 33 tahun merek ini dipercaya sebagai kosmetik anggota Paskibraka. Dan, belum lama ini menjadi official partner ASIAN Games 2018

    Related