Kemunculan startup di masa ekonomi sulit ini memang tidak bisa terbantahkan. Banyak wajah baru yang didominasi oleh pemain muda ikut meramaikan sektor industri Indonesia. Namun, banyak dari mereka yang mengesampingkan peran PR (Public Relations) dengan alasan ingin fokus pada aspek lain seperti pemasaran.
Situasi ini kemudian menarik perhatian Dian Noeh Abubakar, Founder dan CEO Kennedy, Voice & Berliner yang menyatakan pentingnya ilmu Public Relations (PR) bagi startup (usaha pemula).
“Public relations bukan hanya dibutuhkan ketika krisis melainkan sudah memiliki andil sedari awal membangun reputasi dan fondasi startup. Lebih luasnya, PR dibutuhkan ketika startup ingin berkomunikasi dengan pihak ketiga. Misalnya, ketika ingin menarik investor,” jelasnya saat diskusi panel ImpactTalk 2015 di Galeri Cemara Menteng, Jakarta, Rabu (2/12/2015).
Menurut Dian, aktivitas PR terbukti mampu mendorong perkembangan startup lebih cepat dan lebih menghasilkan. “Bermula dari program kemitraan, startup mampu dengan mudah meningkatkan penjualan. Hal ini sudah dibuktikan dengan salah satu klien kami,” imbuhnya.
Namun, selain jumlah PR di Indonesia yang masih sangat minim, Dian mengakui permasalahan yang dihadapi PR Indonesia adalah sumber daya manusianya. “Memiliki pemikiran sebagai seorang PR itu tidak mudah. Tidak hanya berlaku pada startup, perusahaan besar pun juga begitu,” tuturnya.
Menyikapi hal ini, lantas Dian bersama timnya meluncurkan voiceofstartups.org yang merupakan sebuah online platform guna berbagi ilmu seputar public relations. “Ini adalah wadah diskusi yang bukan hanya membahas persoalan public relations melainkan juga tentang economic partnership dalam menyambut MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN),” jelas Dian.
Economic partnership, lanjut Dian, perlu dipandang sebagai peluang mengembangkan potensi usaha dikancah global. Dengan begitu, peran PR diyakini Dian mampu membangun nilai diferensiasi ketika dihadapkan dengan startup lain yang serupa dan melalui wadah tersebut PR dari beragam latarbelakang mampu belajar dan saling menginspirasi di mana saja dan kapan saja.
Editor: Sigit Kurniawan