Penyebab Turunnya Penjualan Toyota Paska Lebaran 1440 H

marketeers article

Masa libur lebaran telah usai. Momen tersebut pun menyajikan peluang bisnis dan tantangan yang sama besarnya bagi produsen kendaraan. Jika melihat tahun-tahun sebelumnya, momen lebaran menjadi salah satu puncak penjualan kendaraan. Tahun ini, momen tersebut harus berdampingan dengan masa pemilihan umum yang memengaruhi perilaku konsumen dalam menentukan pembeliannya.

Hal tersebut pun dialami oleh PT Toyota Astra Motor. Dalam laporannya, TAM mengalami penurunan penjualan selama bulan Juni 2019 dibandingkan bulan Mei 2019. Jika pada bulan Mei 2019 Toyota mencatatkan total penjualan ritel sebesar 31.800 unit, bulan Juni 2019 mereka tutup dengan total penjualan ritel sebesar 22.100.

Sepanjang Juni 2019, meski penjualan ritel Toyota Avanza mengalami penurunan, Avanza masih menjadi pemberi kontribusi terbesar dengan total penjualan 5.500 unit. Diikuti oleh Calya 4.200 unit, Rush 3.600 unit, dan Innova yang terjual 3.400 unit.

“Sesuai dengan prediksi kami sebelumnya, setelah lebaran market akan sepi atau turun. Jadi kami menurunkan angka penjualan wholesales atau supply kami ke diler,” ujar Fransiscus Soerjopranoto, Executive General Manager PT TAM ketika ditanyai via telp oleh Marketeers beberapa waktu lalu.

Kondisi ini, dinilai terjadi karena minimnya hari kerja paska lebaran dan dinamika pemilihan presiden yang berkepanjangan. Soerjo pun berharap bulan Juli akan lebih baik mengingat akan ada ajang GIIAS tgl 18-28 Juli 2019 yang bisa menjadi wadah mendongkrak penjualan.

“Mudah-mudahan penjualan bisa terdorong. Sayangnya, jarak antara IIMS 2019 dan GIIAS 2019 kian dekat. Belum lagi Jakarta Fair Kemayoran yang juga menyapa konsumen. Duitnya konsumen habis dong,” tutup Soerjo.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related