Penyedia OTA dan Maskapai Harus Akur

marketeers article
46159449 manchester, united kingdom aug 07, 2015: klm (skyteam) cityhopper embraer erj-190 tail livery at manchester airport aug 07 2015.

Pekan lalu sempat tersiar berita bahwa jadwal pemesanan penerbangan Garuda Indonesia dan Citilink menghilang dari laman salah satu penyedia online travel agent (OTA). Hal ini tentunya menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat. Banyak kalangan berspekulasi ada ketidaksepahaman bisnis antara maskapai dan penyedia layanan OTA.

Seperti dikutip dari Kompas, Vice President Corporate Communication Garuda Indonesia Benny S Butarbutar menjelaskan saat ini Garuda Indonesia dan Citilink sedang melaksanakan konsolidasi bisnis terkait komitmen kerja sama channel distribution tiket Garuda Indonesia dan Citilink pada laman OTA tersebut. Konsolidasi bisnis tersebut diharapkan dapat memaksimalkan pola kerja sama bisnis yang bersifat jangka panjang dan lebih menguntungkan kedua belah pihak.

Terlepas dari masalah tersebut, sebenarnya bagaimana seharusnya relasi antara OTA dan maskapai terjalin. Menurut Gaery Undarsa selaku Chief Communication Officer & Co-Founder Tiket.com, hubungan antara OTA dan maskapai harus bisa terjalin dengan baik.

“Travel agent, baik online dan offline, hidup dari maskapai. Kami harus punya hubungan baik. Kami dengan maskapai tidak mau cari ribut. Harus ada pertemanan yang baik dengan semua maskapai. Kalau mereka butuh, kita akan dukung. Jangan mau menang sendiri,” ujar Gaery di Jakarta, Senin (24/10/2016).

Gaery menambahkan bahwa pentingnya mengatur harapan antara OTA dengan maskapai. Ia juga menekankan bahwa digital bisa menjadi masa depan dari industri travel commerce. Namun, harus saling mendengarkan satu sama lain.

“Kami sangat butuh maskapai. Maskapai juga pasti terbantu dengan adanya layanan seperti kami. Jangan diputus kerjasama seperti ini,” pungkas Gaery.

Editor: Sigit Kurniawan

Related