Peran Penting Industri Mode untuk Ekonomi Indonesia

marketeers article

Jakarta Fashion Week (JFW) konsisten mengembangkan kapasitas desainer Indonesia dengan mengadakan program Indonesia Fashion Forward (IFF). IFF adalah program inkubasi desainer muda hasil kerja sama Jakarta Fashion Week, Badan Ekonomi Kreatif Indonesia, dan British Council sejak tahun 2012. Melalui program IFF, kemampuan para desainer ditingkatkan untuk dapat menembus pasar global dan memikat buyer internasional.

“Berkembangnya potensi inovasi, kapasitas bisnis, serta keberanian para desainer mengedepankan label mereka sehingga mampu bersaing di pasar internasional, harus diakui merupakan buah binaan yang terasa manis bagi dunia fesyen Indonesia,” kata Triawan Munaf, Ketua Badan Ekonomi Kreatif Indonesia dalam keterangan resmi yang diterima Marketeers, Minggu (23/10/2016).

Triawan menambahkan, industri mode sebagai bagian dari ekonomi kreatif memegang peranan yang semakin penting dalam perkembangan ekonomi Indonesia. Industri ini telah menjadi pencipta nilai tambah, pencipta lapangan pekerjaan, juga sebagai penyumbang devisa.

Hingga saat ini, tak kurang dari 40 label dan desainer yang terpilih masuk program IFF setelah melalui proses seleksi dan kurasi yang ketat. Label-label dan para desainer yang tergabung dalam IFF antara lain adalah Major Minor, Tex Saverio, Yosafat Dwi Kurniawan, Dian Pelangi, Albert Yanuar, Patrick Owen, Toton, Peggy Hartanto, Jii by Gloria Agatha, Billy Tjong, Norma Hauri, I.K.Y.K, dan Jenahara.

Pada tahun 2016 ini, label yang terpilih masuk program IFF generasi kelima adalah Rani Hatta (kategori modest wear), Paulina Katarina (kategori premium wear), Bateeq (kategori premium wear), Day and Night (kategori quirky wear), dan Byo (kategori accessory). Hasil karya para desainer IFF generasi kelima akan ditampilkan dalam beberapa show yang berlangsung di Fashion Tent, JFW 2017, Senayan City. Pagelaran mode ini akan berlangsung hingga 28 Oktober mendatang.

Editor: Sigit Kurniawan

Related