Menilik Peranan Ahli Farmasi Dengan Dukungan Teknologi

marketeers article

Industri kesehatan merupakan salah satu industri yang diprediksi akan segera ter-distrupt dengan perkembangan teknologi. Kini,  salah satu startup sudah mulai mengembangkan inovasi teknologi di bidang kesehatan dengan menghubungkan ahli farmasi dan apoteker di Asia Tenggara di bawah platform SwipeRx.

Startup asal Singapura ini didirikan di bawah naungan mClinica, organisasi teknologi kesehatan dari Singapura, SwipeRx dibentuk untuk mengakomodasi kebutuhan ahli farmasi dan apoteker lokal untuk meningkatkan layanan kesehatan bagi pasiennya.

Selama 15 bulan terakhir sejak peluncurannya pada Januari 2017, terhitung lebih dari 77.000 ahli farmasi telah terdaftar sebagai pengguna SwipeRx, termasuk satu dari tiga apoteker di Indonesia dan satu dari dua apoteker di Filipina. mClinica mengembangkan platform SwipeRx untuk menghubungkan para apoteker dan mengintegrasikannya ke dalam satu wadah.

Platform SwipeRx menyediakan berbagai kebutuhan apoteker seperti informasi lengkap mengenai obat-obatan tertentu yang terdaftar di negaranya masing-masing. Fitur ini telah digunakan lebih dari 16.000 apoteker di Asia Tenggara, dan jumlah pengguna SwipeRx terus bertambah setiap harinya.

Selain menyediakan informasi tentang obat-obatan, SwipeRx juga turut menyediakan forum diskusi yang mana apoteker bisa mendapatkan saran sesama rekan satu profesinya. Sebanyak 5.000 apoteker juga menggunakan SwipeRx sebagai alternatif untuk menyelesaikan modul Pengembangan Profesional Berkelanjutan atau Continuing Professional Development (CPD) untuk memperbaharui lisensi mereka sejak peluncuran fitur ini pada akhir tahun 2017.

Farouk Meralli, CEO dan pendiri mClinica melihat bahwa SwipeRx sekarang memainkan peran integral dalam kehidupan sehari-hari apoteker. Meralli percaya bahwa masih ada jalan yang panjang untuk mencapai tujuan perusahaan dalam memperbaiki perawatan kesehatan di wilayah Asia Tenggara.

Keberhasilan awal SwipeRx telah memvalidasi masalah yang ingin mereka pecahkan. Apoteker di Asia Tenggara memerlukan alat dan sumber daya yang lebih baik, karena secara tradisional mereka masih terabaikan atas perannya dalam menjaga kesehatan masyarakat.

“Kami di sini mengutamakan para ahli farmasi. Mengembangkan SwipeRx sebagai pusat bagi para ahli farmasi sama pentingnya dengan apa yang diindikasikannya. Mereka akan dapat memberikan layanan yang lebih baik kepada ratusan juta pasien di seluruh Asia,” ujar Meralli.

Ahli farmasi dan apoteker memiliki peran yang penting di dalam dunia kesehatan, salah satunya yaitu peran mereka dalam menasihati berbagai gaya hidup, seperti pemilihan nutrisi yang tepat, penurunan berat badan untuk obesitas, cara berhenti merokok, serta mengobati masalah kronis seperti diabetes atau hipertensi.

Namun seperti yang dijelaskan Meralli, sebagian besar apoteker masih terlewatkan dibidang kesehatan yang dianggap hanya berperan sebagai pendukung dokter. Tren ini berlaku lebih banyak untuk segmen tertentu dari profesi tersebut, seperti wanita dan mereka yang beroperasi di daerah pedesaan.

Untungnya, SwipeRx memperluas inklusi untuk sub-kelompok ini dan telah mengadaptasi platform secara massal. Dari 77.000 pengguna SwipeRx, lebih dari 70% adalah perempuan dan 34% lainnya bekerja di apotek di daerah pedesaan.

Kepala Staff Operasi mClinica, Vasil Rusinov, menyebutkan bahwa SwipeRx dan organisasi teknologi kesehatan seperti mClinica sangat menyadari bagaimana platform ini dapat membantu kelompok-kelompok yang cenderung terlewatkan tersebut.

Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK) memainkan peran penting dalam memperkuat layanan kesehatan di komunitas mereka. Namun mereka sering terlewatkan ketika dikaitkan dengan informasi teknologi.

“Membantu segmen profesi farmasi ini sangat penting bagi kami sebagai sebuah organisasi karena sejalan dengan misi kami untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dalam skala besar. Dengan SwipeRx, kami dapat membantu mereka mengedepankan perawatan kesehatan yang layak didapatkan oleh setiap pasiennya,” tutup Rusinov.

Editor: Sigit Kurniawan

 

Related