Perempuan di Dunia Kerja: Kebijakan Saja Tak Cukup

marketeers article

International Women’s Day yang jatuh tiap tahun pada 8 Maret merupakan momentum untuk kembali mengangkat isu keragaman gender dalam dunia bisnis. Konsultan Grant Thornton International pun mengeluarkan laporan tahunan “Women in Business 2018” di hari spesial ini.

Laporan survei terhadap pelaku bisnis di seluruh dunia pada tahun ini mencatat hasil positif, dimana porsi wanita di posisi manajemen senior naik secara signifikan dari 66% di tahun lalu menjadi 75% pada tahun ini.

Namun di sisi lain, persentase wanita memegang posisi kepemimpinan senior mengalami sedikit penurunan dari 25% menjadi 24% di tahun ini. Grant Thornton mensinyalir adanya kemungkinan penunjukan pemimpin wanita hanya formalitas belaka agar tidak seluruh kepemimpinan dipegang oleh kaum laki-laki.

Franscesca Lagerberg, Global Leader for Network Capabilities & Sponsor of Women in Leadership Grant Thornton International Ltd mengatakan ada korelasi kuat antara keragaman gender dalam kepemimpinan dan keberhasilan suatu perusahaan. Meskipun saat ini wanita yang memiliki peran senior dalam bisnis meningkat namun penyebarannya masih sangat kecil.

“Ini masih menandakan konsentrasi bisnis yang terkotak-kotak sehingga keuntungan dari keragaman gender belumlah optimal,” kata dia melalui rilis yang diterima Marketeers, Kamis (8/3/2018).

Ketidakpastian kondisi ekonomi global sekarang ini dan bermunculannya berbagai inovasi teknologi yang mengganggu pasar mendorong pemimpin bisnis untuk bertindak cepat agar tetap kompetitif. Pasalnya, kesetaraan gender di tampuk kepemimpinan dapat menjadi modal utama eskalasi bisnis yang lebih cepat.

Kebijakan Saja Tidak Cukup

Laporan Grant Thornton juga mengaitkan isu ini dengan kebijakan bisnis maupun pemerintah dalam membawa perubahan. Kebijakan dan implementasi kesetaraan gender yang paling banyak diterapkan bisnis antara lain, pertama, memberikan upah seimbang untuk pria dan wanita di jenjang yang sama (81% dari responden).

Kedua, kebijakan non-diskriminasi pada rekrutmen (65%). Dan ketiga, Paid Parental Leave (59%)

Hasil survei juga menunjukkan alasan perusahaan menerapkan kesetaraan gender. Pertama, lebih mudah merekrut dan mempertahankan SDM (65% dari responden). Kedua, sesuai dengan nilai-nilai perusahaan (65%), dan ketiga mendorong kinerja perusahaan (55%)

“Bagaimanapun, kebijakan saja dirasa tidak cukup, sulit menemukan korelasi antara jenis dan banyaknya kebijakan bisnis dengan keragaman gender di kepemimpinan senior,” tambah dia.

 

Related