Perilaku Online Netizen Indonesia Masih Tak Produktif

marketeers article
Ada temuan menarik dari temuan MarkPlus Insight terkait netizen di Indonesia. Menurut riset tersebut, kebanyakan netizen Indonesia masih menunjukkan perilaku online yang kurang  produktif. MarkPlus Insight menyebutnya dengan The Fun Generation: A Pseudo-Productive Play. 
 
Kurang produktif yang dimaksud adalah Internet, khususnya media sosial, dipakai sebatas untuk aktivitas yang sifatnya menghibur, seperti chatting, mengunduh konten, main game, atau belanja online. Dari responden yang disurvei, 93% menyatakan diri menggunakan media sosial, 59% chatting, 41% download, 18% main games, dan 15% belanja online.
 
Sementara, jumlah pengguna internet di Indonesia menurut survei teranyar mencapai 99,6 juta. Angka ini melebihi prediksi MarkPlus Insight yang sebelumnya memasang angka 90 jutaan pengguna. Jumlah netizen pada tahun ini mengalami kenaikan signifikan. 
 
Menurut MarkPlus Insight, jumlah netizen Indonesia pada tahun 2014 mencapai 43 juta. Pada tahun 2015, angka itu meroket menjadi 81,7 juta. Ini pun melebihi prediksi sebelumnya dengan angka 50 juta. Netizen oleh MarkPlus Insight didefinisikan sebagai orang yang mengakses internet selama lebih dari tiga jam sehari.Tetapi, waktu tiga jam lebih dalam sehari menggunakan internet masih dinilai waktu yang tidak produktif. Anda bisa melihat grafiknya di bawah. 
 
Riset MarkPlus Insight ini melibatkan responden dari segmen Youth sebanyak 6,798 orang, Women 5.728 orang, dan Netizen 3.605. Responden berasal dari 18 kota, antara lain Aceh, Medan, Padang, Pekanbaru, Palembang, Jabodetabek, Bandung, Semarang, Solo, Jogja, Surabaya, Denpasar, Pontianak, Banjarmasin, Balikpapan, Manado, Makassar, dan Jayapura. Mereka adalah laki-laki dan perempuan berusia 15-49 tahun dengan kelas ekonomi sosial lower-middle class-high net worth individual. Riset dilakukan pada periode Januari – Juni 2015. 
 
Dan, Ada termasuk golongan yang mana, yang produktif atau tidak produktif?
 

Related