Perkuat Infrastruktur, JET express Tangkap Peluang Besar

marketeers article

Tingginya perkembangan industri logistik menjadi pemacu kelahiran pemain baru. Namun, hal ini membuat tingkat persaingan di dalamnya semakin tinggi. Persaingan ini tidak hanya untuk mendapatkan pelanggan tetapi juga untuk mendapatkan sumber daya manusia yang dapat mendukung pertumbuhan perusahaan. Tingkat persaingan yang tinggi ini menunjukkan bahwa industri logistik masih memberikan peluang kepada pemain baru dan memiliki potensi pertumbuhan yang besar di masa yang akan datang.

Dari sini, para pelaku industri pengiriman barang ini tengah membenahi infrastruktur demi sebuah layanan yang kompetitif. “Mengikuti perkembangan teknologi dan e-commerce yang mendukung industri logistik, JET express senantiasa melakukan transformasi digital dan menjadikan internet sebagai basis operasional bisnis,” jelas Peter D. Chandra, Co-founder / CEO JET express.

Peter melanjutkan, pihaknya juga membenahi daya jangkau mereka. Saat ini, JET express memiliki ratusan outlet yang langsung terhubung dengan cabang yang mereka kelola sendiri. Dengan sistem operasional bisnis yang dimiliki JET express ini, pelanggan mereka dapat merasa tenang bahwa pengiriman barang mereka dijamin aman.

Untuk memberikan nilai tambah kepada konsumen, JET express juga membekali berbagai fitur pada sistem mereka, seperti notifikasi SMS saat barang dikirim dan diterima, real-time tracking untuk mengetahui posisi barang saat pengiriman melalui website www.jetexpress.co.id dan aplikasi mobile JET express. Selain itu, konsumen juga bisa melakukan pengecekan tarif online melalui website dan aplikasi mobile.

Layanan pick up gratis di 15 kota serta personal dashboard untuk mengelola transaksi pengiriman bagi konsumen yang sering melakukan pengiriman dalam jumlah besar. Dalam waktu 1 tahun, JET telah memiliki jangkauan nasional -lebih dari 300 drop point dan lebih dari 200 kota/kabupaten tujuan-. “Target kami adalah terus menambah jangkauan pengiriman, mitra agen, dan berbagai kerjasama dengan perusahaan e-commerce,” tutup Peter.

Related