Perkuat Kolaborasi IKM via Indonesia-Japan Business Network

marketeers article
39740163 smiling japanese office lady

Indonesia dan Jepang semakin memperkuat kolaborasi dalam upaya pengembangan sektor industri kecil dan menengah (IKM), terutama dalam menghadapi era revolusi industri 4.0. Salah satu langkah sinergi yang dilakukan adalah pembentukan Indonesia-Japan Business Network (IJB-Net) sebagai organisasi yang didukung oleh para diaspora kedua negara.

IJB-Net diyakini Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto akan mendorong daya saing sektor IKM untuk berkolaborasi untuk mendukung pengusaha Indonesia dan Jepang.

“Beberapa sektor IKM potensial yang akan dikembangkan kedua belah pihak seiring dengan penerapan Industri 4.0, antara lain IKM makanan dan minuman serta IKM komponen otomotif. Sektor ini dapat menjadi mitra strategis bagi perusahaan-perusahaan manufaktur besar yang terkait. Adanya peran diaspora ini bisa menjadi opsi pendorong untuk meningkatkan partnership,” jelas Airlangga di Jakarta, Rabu (08/08/2018).

Airlangga juga memberikan apresiasi kepada industri manufaktur Jepang skala besar yang terus berkomitmen menambah investasi mereka di Indonesia, antara lain Epson, Toyota, Panasonic, dan Daihatsu.

“Adanya IJB-Net ini dapat pula menjadi momen peningkatan hubungan diplomatik kedua negara yang sudah memasuki usia 60 tahun pada tahun ini,” tutur Airlangga.

IJB-Net diharapkan bisa menjadi wadah untuk saling berbagi pemikiran dan berdiskusi dalam mencari inisiatif-inisiatif yang dapat dilakukan bersama gunamendongkrak daya saing industri prioritas di era ekonomi digital saat ini.

Ketua Umum IJB-Net Suyoto Rais mengungkapkan, pemerintah Jepang sedang memfasilitasi para pelaku IKM-nya untuk berekspansi ke luar negeri. 

“Mereka menyadari cepat atau lambat akan kekurangan bahan baku, sumber daya manusia (SDM) dan pasar. Langkah yang perlu dilakukan, misalnya melalui kerja sama dengan pengusaha di negara lain, termasuk Indonesia,” paparnya. 

Oleh karena itu, IJB-Net siap mengoptimalkan peran para alumni Jepang untuk memperkuat network kedua negara. IJB-Net juga akan membantu pengembangan IKM Indonesia agar dapat meningkatkan nilai tambah produknya sehingga bisa menembus pasar Jepang.

“Melalui kolaborasi ini, akan ada pula adopsi teknologi yang aplikatif dan memacu volume transaksi perdagangan kedua negara,” ungkap Suyoto.

Berdasarkan catatan Kemenperin, saat ini terdapat sekitar 1.600 perusahaan Jepang yang memberikan lapangan pekerjaan bagi lima juta penduduk Indonesia. Selain itu, perusahaan Jepang turut berkontribusi terhadap 10 persen dari PDB Indonesia.

Lebih dari itu, Jepang di Indonesia menjadi negara terbesar kedua setelah Singapura pada tahun 2017. Pada 2013, industri Jepang yang masuk ke Indonesia sebanyak 1.438 perusahaan, dan naik menjadi 1.911 perusahaan pada tahun 2017.

“Artinya selama empat tahun terjadi peningkatan hampir 500 perusahaan,” kata Suyoto.

Editor: Sigit Kurniawan

Related