Perkuat Transisi Energi, PLN Gandeng Huawei Kembangkan JIC

marketeers article
Perkuat Transisi Energi, PLN Gandeng Huawei Kembangkan JIC. (Sumber: Dok PLN)

PT PLN (Persero) berkolaborasi dengan PT Huawei Tech Investment dalam memajukan Joint Innovation Center (JIC) demi mendorong transformasi digital. Ini akan menjadi salah satu fondasi pengembangan teknologi ketenagalistrikan baru di bidang ICT.

Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN mengapresiasi kemajuan dan inovasi yang dilakukan JIC dalam merespons kebutuhan digitalisasi yang dihadapi perusahaan semenjak peresmiannya pada November 2023 lalu. Dia memandang kerja sama ini menjadi tonggak sejarah bagaimana komunitas global bersatu memerangi krisis perubahan iklim.

“JIC ini dimaksudkan untuk memetakan setiap tantangan teknis, strategis, operasional dan juga investasi. Dengan cara demikian, setiap tantangan dapat diatasi, dapat dimitigasi, dan dapat dikelola agar kita bisa terus maju dan mencapai misi transisi energi,” kata Darmawan dalam keterangannya, Senin (29/4/2024).

BACA JUGA: Mudik Lebaran, PLN Sediakan 98 SPKLU di Jalur Mudik Jateng dan DIY

Darmawan menjabarkan sejak dibentuk lima bulan lalu, JIC telah memberikan kontribusi yang signifikan dengan keberhasilan beberapa pilot project, antara lain adalah teknologi IoT dalam jaringan distribusi yang disebut Intelligence Distribution Solution (IDS) dipadukan dengan One Fiber Multi-Services (1FMS). Ke depannya, JIC juga akan melakukan pengembangan smart inspection jaringan transmisi, operasi jaringan digital, peningkatan SDM yang menguasai teknologi terbaru. 

Darmawan mengungkapkan keberadaan JIC juga akan mendukung skema Accelerated Renewable Energy Development (ARED) dalam rangka mempercepat transisi energi. Melalui ARED, PLN membangun sistem kelistrikan andal yang dilengkapi smart grid untuk mengintegrasikan sistem pembangkitan, transmisi, distribusi dan layanan pelanggan. 

“Dengan smart grid kami dapat menyelaraskan pengoperasian sistem penyimpanan energi dalam bentuk baterai sebagai base-load untuk menyiasati tantangan intermitensi energi baru terbarukan (EBT). Hal ini juga memungkinkan penyaluran listrik dari sumber EBT dari lokasi yang sangat jauh ke pusat demand,” tutur Darmawan.

BACA JUGA: Tarif Listrik Kuartal II 2024 Tetap, PLN Jamin Mutu Layanan

Sementara itu, Vice President & CEO Digitalisasi Tenaga Listrik Huawei David Sun berharap berbagai pencapaian JIC tersebut dapat bermanfaat untuk industri kelistrikan di Indonesia, khususnya PLN. Terutama dalam meningkatkan efisiensi perusahaan dan pelayanan terhadap pelanggan.

“Dalam proses mendorong transformasi digital di PLN, JIC punya peranan penting. Salah satunya teknologi yang kami bawa dalam kolaborasi ini adalah pengembangan 1FMS yang kami yakin akan menjadi benchmark kelas dunia di masa depan,” ucap David Sun.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related