Tokocrypto resmi mengumumkan kerjasama dengan proyek blockchain yang sebelumnya telah hadir di Vietnam, Jepang, dan Singapura, TomoChain. Kerjasama ini untuk mendorong revolusi industri berbasis teknologi di Indonesia dengan memanfaatkan teknologi blockchain.
Menurut Pang Xue Kai selaku CEO Tokocrypto, kerjasama ini diharapkan dapat mendorong penerapan blockchain di Indonesia untuk kepentingan umum yang lebih luas. Ia menambahkan, kolaborasi ini sejalan dengan strategi bisnis Tokocrypto yang disebut Tokocrypto Ecosystem. Salah satunya Tokocrypto Launchpad inisiatif yang bertujuan membentuk proyek blockchain lokal maupun asing untuk mengembangkan dan menghubungkan proyek mereka ke publik Indonesia.
Tokocrypto terus melakukan pengembangan untuk memberikan yang terbaik bagi penggunanya. Dalam waktu dekat, Tokocrypto akan menjadi Regional Stablecoin Gateway dengan meluncurkan lima stablecoin baru di Tokocrypto Digital Exchange. Saat ini, Tokocrypto juga telah meluncurkan fitur Private Trading yang memungkinkan anggoa premium dan institusional melakukan transaksi dalam volume besar melalui over-the-counter (OTC).
“Kerjasama strategis dengan TomoChain diharapkan dapat menambah nilai dari Tokocrypto sebagai tempat tempat jual beli aset kripto terdepan. Kami berharap TomoChain juga dapat mendorong penerapan teknologi blockchain di Indonesia,” tambah Kai.
Blockchain selama ini lebih banyak dibahas sebagai teknologi yang dapat merubah institusi keuangan dengan memberikan kemudahan akses dalam ke layanan kuangan dan servis. Tapi, Tomochain meyakini blockchain tidak hanya dapat merubah industri keuangan, namun namun teknologi secara lebih luas.
“Saya percaya bahwa kita dapat meluncurkan solusi untuk meningkatkan kemampuan yang ada saat ini dalam 3-5 tahun kedepan. Pengembangan ini akan memungkinkan blockchain untuk melakukan transaksi 30.000-40.000 per detik, atau setara dengan apa yang dilakukan Visa,” ujar Son Nguyen, Co-founder & CTO TomoChain.
Rencana jangka panjang ini telah dirintis oleh TomoChain melalui research and development yang berkelanjutan. Selain itu, kerjasama strategis dengan berbagai perusahaan di dunia yang dapat membantu membuat DApps untuk mengatasi kesenjangan pasar di beberapa sektor.
Editor: Sigit Kurniawan