Perlunya Edukasi UKM Tentang Bisnis Online Secara Kontinu

marketeers article
Ilustrasi perayaan Natal. Sumber gambar: 123rf.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mencapai 61.41%, dengan jumlah UMKM hampir mencapai 60 juta unit. Namun, baru sekitar 8% atau baru sebanyak 3,79 juta pelaku UMKM yang telah memanfaatkan platform online untuk memasarkan produknya. Padahal dengan memanfaatkan teknologi ecommerce, akan semakin mudah bagi UMKM untuk berhubungan dengan pembeli di manapun mereka berada.

Penetrasi pengguna internet di Indonesia telah mencapai lebih dari 132 juta, dan dengan jumlah penduduk yang besar, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia.

Hal ini yang membuat Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia bersama dengan Dewan Kerajinan Nasional, Gerakan Ayo UMKM Jualan Online, serta Blibli.com mengadakan Forum Sosialisasi Belanja dan Jualan Online: Murah, Cepat, dan Aman di Plenary Hall, Jakarta Convention Center.

Kegiatan ini diadakan dengan tujuan untuk dapat mengedukasi UMKM terkait penggunaan e-commerce, dan diharapkan agar UMKM dapat semakin terstimulasi untuk memaksimalkan e-commerce untuk mengembangkan usaha mereka.

Pada kesempatan tersebut Kemkominfo mengadakan pelatihan serta fasilitasi dan simulasi jualan online untuk mengajak pengusaha UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) turut serta dalam membangun dan menggerakkan usaha e-commerce di Indonesia.

“Edukasi soal pemanfaatan teknologi harus terus dilakukan. Masyarakat harus terus diberi dorongan dan dukungan agar memanfaatkan teknologi. Salah satu usaha yang kami lakukan adalah melalui Gerakan Ayo UMKM Jualan Online,” jelas Septriana Tangkary, selaku Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian & Maritim.

Melalui Gerakan Ayo UMKM Jualan Online Kemkominfo berkeliling ke 15 kota di Indonesia, termasuk Jakarta dan mengajak beberapa narasumber terkait untuk memberikan sosialisasi dan juga pelatihan bagi UMKM yang sebelumnya masih menjalani usahanya secara tradisional untuk beralih menjadi online. Dalam kegiatan ini UMKM tidak hanya diajarkan bagaimana cara melakukan registrasi di marketplace, melainkan juga bagaimana teknik foto produk yang bagus dan menarik.

Septriana menyadari, untuk melakukan perubahan budaya jual beli dari model konvensional non digital ke digital online memang membutuhkan waktu dan proses. Bahkan, diakui masih cukup banyak UMKM yang masih enggan menggunakan e-commerce dalam kegiatan mereka. Salah satu penyebabnya dikarenakan koneksi internet yang masih kurang memadai. Sebab itu, pemerintah melalui Kemkominfo berusaha untuk terus meningkatkan infrastruktur melalui proyek Palapa Ring agar akses internet dapat mencapai ke seluruh Indonesia, termasuk Indonesia bagian timur.

Saat ini, terdapat potensi besar yang wajib digali di Indonesia karena jumlah masyarakat yang memiliki akses terhadap internet memungkinkan Indonesia untuk menjadi pasar transaksi online terbesar di Asia. Pada tahun 2020 mendatang, transaksi e-commerce di Indonesia ditargetkan mencapai US$ 130 miliar. Hal ini dapat tercapai, jika UMKM juga turut terlibat dalam membangun pasar dari sisi penyedia barang.

Editor: Sigit Kurniawan

Related